Mogok Lagi! Mogok Lagi!!! Pengangkut Sampah Menanti Cairnya Uang Lauk

pengangkut sampah mogok
JOROK: Tumpukan sampah di Depo Jalan KS Tubun dibiarkan meluber ke jalan sehingga menganggu arus lalu lintas, Kamis (18/3) kemarin.(FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Depo sampah penuh, bahkan meluber hingga luar pagar. Kondisi ini sering terjadi akhir-akhir ini. Penyebabnya, ada hak para pengangkut sampah yang belum dipenuhi oleh pemerintah daerah.

Pantauan Radar Sampit kemarin, depo sampah di  Jalan KS Tubun Sampit meluber. Aroma busuk menusuk hidung. Tumpukan sampah yang berada di depo itu tak hanya mengganggu aktivitas warga setempat, tetapi juga arus lalu lintas bagi pengguna jalan. Pedagang-pedagang yang ada di Jalan KS Tubun juga terdampak. Mereka harus mengelus dada karena sepi pembeli.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

”Sebelum ada tumpukan sampah ini, penghasilan saya lumayan. Sekarang, pelanggan malah pada enggak berani makan di sini,” ujar Sugiono, pedagang bakso di Jalan KS Tubun.

Sugiono mengungkapkan, para pengangkut sampah berada di sekitar depo setiap pagi, namun mereka pergi begitu saja membiarkan sampah menumpuk. ”Mungkin sedang ada masalah. Ya, semoga masalah mereka cepat selesai dan bisa bekerja kembali,” harapnya.

Tak hanya itu, depo sampah yang berada di ruas Jalan Sempurna Barat dan Jalan Antang Barat mengalami hal serupa. Tumpukan sampah tersebut sudah ada selama empat hari belakangan ini.

Baca Juga :  Didukung Kementan, Kotim Siapkan 1000 Hektare untuk Porang

”Petugasnya entah ke mana, saya juga tidak tahu. Yang pasti, biasanya setiap pagi ada petugas yang datang mengangkut sampah ini kemudian di buang ke TPA,” kata Bayu (34), warga Jalan Sempurna Barat menyebutkan.

Berdasarkan catatan Radar Sampit, sampah yang menggunung di depo bukanlah masalah baru. Pada akhir Desember 2020 lalu, pengangkut sampah juga melakukan mogok kerja. Mereka menuntut uang makan atau uang lauk sebesar Rp 500 ribu per bulan dibayarkan. Mereka protes uang lauk selama setahun belum dibayarkan. Para pekerja bersedia mengangkut kembali setelah dijanjikan pembayaran uang lauk akan dilakukan Februari 2021. Bulan Februari telah berlalu, uang lauk tak kunjung cair. Merasa diingkari, para pengangkut sampah kembali mogok kerja pada Rabu (17/3).

Pelaksana tugas harian (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Ahmad Sarwo Oboy melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLH Kotim Gatot Ismutarto mengatakan, para pengangkut sampah mogok kerja terjadi sejak Rabu (17/3) sore. Pihaknya sudah berkomunikasi dengan para pekerja, namun belum mendapat titik temu hingga akhirnya kepala dinas langsung turun ke sejumlah depo untuk menemui para pekerja, guna memberikan penjelasan kepada mereka terkait uang tambahan yang belum juga mereka terima.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *