Muncul Busa dan Bau Tak Sedap, Sungai di Sidorejo Tercemar

sungai tercemar 2
BERBUSA: Sungai di Jalan Tjilik Riwut II, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, berbuih dan berbau, Selasa (14/2) (Istimewa/Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Anak sungai di Jalan Tjilik Riwut II, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat diduga tercemar, muncul busa dan menimbulkan bau tak sedap.

Bau tidak sedap yang tercium sampai radius ratusan meter tersebut dikeluhkan. Warga menduga sungai tersebut tercemar limbah tempat usaha produk makanan, limbah pengolahan air bersih dan juga limbah rumah tangga.

Bacaan Lainnya

Salah seorang warga setempat, M Gusno mengungkapkan bahwa bau yang muncul dari sungai tersebut telah berlangsung lama. Aroma tak sedap makin menyengat saat muncul busa-busa.

“Kondisi kering atau setelah hujan baunya sama saja, saya tadi pagi melintas sampai mual, baunya sudah tidak tahan,” ujarnya, Selasa (14/2).

Namun ia tidak mengetahui secara pasti penyebab bau tersebut, apakah berasal dari aktivitas pembuangan limbah atau ada faktor penyebab lainnya.

Warga Jalan Tjilik Riwut II, Japar menegaskan sumber bau tidak sedap yang ditimbulkan dari sungai tersebut membutuhkan uji laboratorium untuk mengetahui kepastiannya.

Baca Juga :  Sapi Tetap Dibiarkan Berkeliaran di Jalanan

“Salah satunya dugaan limbah pengolahan air, coba dicek jalur pembuangan limbah itu ujungnya sampai ke sini, meski jaraknya jauh di Jalan Sutan Syahrir, baunya seperti bau kaporit, di sini juga ada masuk jalur dari rumah sakit,” ungkapnya.

Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kobar Nurliani menegaskan bahwa DLH Kobar telah melakukan 2 kali verifikasi terkait keluhan masyarakat terhadap kondisi sungai di wilayah mereka.

“Kita bersama dengan tim dari Laboratorium Mutu Agung sudah verifikasi lapangan dan kita sudah mengambil sampel air untuk di uji laboratorium,” terangnya.

Menurutnya, sampel air diambil baik di bagian hulu, di bagian tengah dan hilir sungai. Ia mengakui bahwa dibagian hulu sungai terdapat aktivitas pabrik tahu/tempe namun belum bisa dipastikan apakah bau menyengat tersebut ditimbulkan dari aktivitas pabrik tersebut.

Saat ini hasil pengambilan sampel air masih dalam proses uji laboratorium dan hasilnya belum keluar.



Pos terkait