“Kalau yang menyiapkan telor ayam ras hanya 1 orang, sedangkan untuk bawang merah diurus oleh Disperdagin,” terangnya.
Digelarnya pasar murah tersebut bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok sehari-hari. Harga bahan pokok tersebut akan dijual mengikuti harga pasar pada saat ini.
Diinformasikan, pemerintah daerah dan BI perwakilan Provinsi Kalteng akan memberikan atau membantu subsidi atas masing-masing bahan pokok tersebut kepada masyarakat, dengan besaran bawang merah disubsidi Rp 10.000/Kg, cabai rawit disubsidi 10.000/Kg, dan telur ayam ras disubsidi Rp 5000/sap.
Kegiatan pasar murah ini diharapkan mampu menstabilkan harga dalam rangka pengendalian inflasi di Kotim. Dengan harga yang terjangkau, masyarakat diharapkan mempunyai kesempatan untuk memenuhi kebutuhannya.
Sementara itu sudah dua pekan terakhir ini harga telur ayam di pasaran mengalami kenaikan hingga Rp 2.000/sap (isi 30 biji telur). Pedagang umumnya menjual tergantung dari ukuran besar kecilnya telur. Untuk telur yang berukuran kecil hingga sedang dijual dengan harga Rp 60 ribu/sap, ukuran besar Rp 62 ribu, ukuran jumbo Rp 64 ribu. Untuk harga bawang merah di pasaran saat ini berkisar antara Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu/Kg, sedangkan lombok atau cabai rawit Rp 50 ribu/Kg. (yn/gus)