Pawai HUT Ke-419 Kutaringin Berlangsung Semarak

Ribuan Warga Penuhi Jalan Protokol

pawai HUT kutaringin
HARI JADI: Pawai dalam rangka HUT Kutaringin ke-419 di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat berlangsung meriah, Sabtu (11/6) (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Peringatan HUT ke – 419 Kutaringin, berlangsung semarak, ribuan peserta memadati Jalan Merdeka, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Peserta pawai tidak hanya diikuti oleh ratusan pelajar tetapi juga juga ASN, organisasi kemasyarakatan, pemerintah desa dan masyarakat umum yang ada di Bumi Kyai Gede, Kolam dan sekitarnya.

Ribuan masyarakat yang datang baik dari Kecamatan Kotawaringin Lama, Kota Pangkalan Bun maupun Kabupaten Sukamara tumpah ruah di Jalan Merdeka.

Selain pawai, dalam acara ini juga dibacakan sejarah singkat berdirinya Kutaringin. Di samping itu dilaksanakan pula berbagai penampilan kesenian daerah.

Turut hadir memeriahkan pawai Pangeran Arsyadinsyah, Asisten I Tengku Ali Syahbana, Wakil Ketua II DPRD Bambang Suherman, Anggota DPRD Rizky Aditya Putra, Kepala DMPD Yudhi Hudaya, Camat Kolam Nahwani, Danramil Kapten Inf Handoyo dan Kapolsek Kolam Jhoni Risatno.

Dalam sambutan Pj Bupati Kobar Anang Dirjo yang dibacakan Asisten I Setda Kobar Tengku Ali Syahbana mengucapkan apresiasinya atas pelaksanaan peringatan HUT ke-419 Kutaringin tahun 2022. Ia berharap masyarakat terus mendukung upaya pembangunan disegala lini yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Baca Juga :  Liburan Berakhir Sampah Membanjiri Kawasan Wisata Pantai

“Saya mengucapkan selamat hari jadi Kutaringin yang ke-419. Semoga peringatan ini membawa manfaat bagi pelestarikan situs budaya kesenian lokal dan budaya masyarakat lainnya yang ada di Kecamatan Kotawaringin Lama,” kata Tengku Ali Syahbana.

Ia menambahkan, Kutaringin merupakan cikal bakal lahirnya kabupaten Kotawaringin Barat, sehingga banyak peninggalan sejarah maupun budaya yang patut dilestarikan.

“Kotawaringin ini lengkap, ada wisata religi, budaya, alam. Di sini juga masih banyak peninggalan sejarah dan budaya yang patut kita jaga kelestariannya,” tutur pria yang akrab disapa Ale ini. (tyo/sla)

 



Pos terkait