Pembangunan Bandara Baru Perlu Dikaji Ulang

Tak Kunjung Selesai Meski Anggaran Terus Digelontorkan

bandara iskandar
BANDARA ISKANDAR: Bandara Iskandar Pangkalan Bun saat ini masih layak untuk dikembangkan minimal dalam dua dekade ke depan. (Dok.Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Rencana pembangunan Bandar Udara Baru Sebuai, di Desa Sebuai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat perlu dikaji ulang. Sejak mulai digulirkan beberapa tahun silam, program itu telah banyak menguras APBD Kabupaten Kobar.

Namun merealisasikan sebuah bandara baru bukan perkara yang gampang, bukan hanya membutuhkan anggaran besar tetapi juga harus dibarengi dengan kajian dari berbagai aspek. Begitupula dengan infrastruktur penunjang lainnya.

Infrastruktur penunjang tersebut berupa rumah sakit dan penginapan, mengingat jarak yang cukup jauh dari Kota Pangkalan Bun.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, pemerintah sebaiknya memanfaatkan aset negara yang sudah ada, yaitu Pangkalan Udara Lanud Iskandar Pangkalan Bun.

“Apron, Runway maupun tower Air Nav lebih ditingkatkan, dengan begitu mampu bersaing dengan bandara besar lainnya di Indonesia,” kata Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman.

Diungkapkannya bahwa hingga saat ini kajian terhadap pembangunan Bandara Udara Baru Sebuai, telah diakomodir anggarannya oleh DPRD, namun tidak selesai-selesai.

Selain itu pemerintah daerah juga perlu mengkaji dari segi urgensi, jarak dan efektivitas rencana pembangunan, karena keduanya berkaitan dengan penggunaan anggaran.

Baca Juga :  Ratusan Petugas Lintas Instansi Amankan MTQH Kalteng di Pangkalan Bun

“Saran saya untuk jangka panjang pembangunan bandara baru boleh-boleh saja, namun kalau untuk jangka pendek menurut hemat saya lebih baik dimaksimalkan Bandara Iskandar yang terbilang efektif dikembangkan untuk dua dekade ke depan,” harapnya

Politisi Gerindra ini menyarankan agar pemerintah daerah bersama TNI AU duduk bersama membahas rencana ini. Pembahasan tidak bisa dilakukan sepihak, melainkan perlu melibatkan sejumlah instansi yang berkepentingan.

“Beberapa stakeholder harus duduk bersama. Regulator bandara, Lanud, perhubungan, pemerintah daerah duduk bersama. Semuanya demi kepentingan daerah. Jangan ada ego sektoral. Kalau Lanud sudah memberi dukungan, silakan ditindaklanjuti, teknologi sekarang sudah banyak, daripada membuang anggaran ke sana yang belum pasti,” tegas dia.



Pos terkait