Pembawa Kabur Anak Jadi Tersangka

BAWA KABUR ANAK
JADI TERSANGKA : Pemuda 22 tahun, pembawa kabur anak di bawah umur (kiri) digelandang petugas ke Mapolsek Baamang setelah tertangkap di Kalimantan Selatan. IST/RADAR SAMPIT

SAMPIT, Radarsampit.com – Pemuda 22 tahun yang ditangkap polisi karena membawa kabur anak di bawah umur telah resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolsek Baamang AKP Angga Yuli Hermanto mengatakan, pelaku ditetapkan sebagai tersangka setelah pihaknya melakukan gelar perkara, beberapa waktu lalu.

”Hasil gelar kasus, perbuatan pelaku sudah memasuki unsur sehingga, ia ditetapkan sebagai tersangka,” kata Angga, Sabtu (11/6).

Dia menyebutkan, pelaku dijerat dengan dua pasal berlapis, yakni Pasal 332 Ayat 1 ke 1e Tentang Membawa Kabur Anak Dibawah Umur Tanpa Seizin Orang Tuanya, dan UU Perlindungan Anak.

”Dari dua pasal berlapis itu, yang bersangkutan telah terancam hukuman 15 tahun penjara,” bebernya.

Angga mengungkapkan, bahwa keduanya, baik pelaku maupun korban memiliki hubungan asmara. Keduanya telah menjalin hubungan sejak berkenalan melalui media sosial (medsos).

”Sejak perkenalan tersebut, pelaku pun kemudian nekat memutuskan untuk membawa kabur korban ke Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel),” ujar Angga.

Diceritakan, pelaku awalnya bertemu dengan korban di Kecamatan Baamang, Sampit, Minggu (5/6) dini hari. Pelaku lalu mengajak korban pergi ke Taman Kota Sampit.

Baca Juga :  Pedagang Ayam Nyambil Jual Sabu

Dari Taman Kota, pelaku dan korban kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Kabupaten Seruyan dengan menumpang taksi travel.

”Setibanya di Kabupaten Seruyan, keduanya melanjutkan perjalanan menuju Kalimantan Selatan dengan menumpang bus,” kata Kapolsek Baamang.

Saat tiba di Kalsel, pelaku dan korban awalnya sempat kebingungan dimana mereka harusnya tinggal. Sementara, keduanya tidak memiliki keluarga ataupun kerabat di Kalsel.

Pelaku ada bertemu tukang ojek dan bercerita kalau dirinya sedang mencari pekerjaan. Tukang ojek itu pun kemudian mengarahkan keduanya pergi ke salah satu tempat.

Tak lama, keduanya pun tiba di Kabupaten Banjar, Kalsel. Kedatangan pelaku dan korban disambut baik oleh salah satu warga di daerah itu.

Saat itu, pelaku dan korban merasa khawatir kalau warga sana mengetahui pelarian mereka. Agar masyarakat tidak curiga, pelaku mengaku kalau korban adalah istrinya.



Pos terkait