Pemegang Kupon Asli Banyak Tak Kebagian

Ketika Operasi Pasar Murah di Baamang Disusupi Kupon Palsu

operasi pasar murah,kecamatan baamang,pasar murah sampit
Ratusan warga di Kecamatan Baamang, yang menunggu giliran membeli paket sembako murah dalam rangka operasi pasar menekan inflasi, Jumat (16/12).(dok.yuni/radarsampit)

Operasi pasar hari kedua, pada Sabtu (17/12) yang digelar di Kantor Kecamatan Baamang, banyak warga yang datang membawa kupon asli tak kebagian paket kebutuhan bahan pokok. Diduga ada oknum masyarakat yang menggandakan kupon, sehingga paket kebutuhan bahan pokok habis sebelum warga pemegang kupon asli mengambilnya.

Heny, Sampit

Bacaan Lainnya

“Saya dan warga lain banyak yang mendapatkan paket sembako dengan harga murah, karena barangnya ternyata sudah habis. Padahal kami datang jam 9 pagi dan kami memiliki kupon asli,” ucap Joni, salah satu warga yang mengantre kepada Radar Sampit, kemarin.

Pria ini mengaku kecewa dengan sistem operasi pasar yang digelar di Kecamatan Baamang. Dirinya mengaku sudah datang jauh-jauh ingin menebus paket sembako murah.

“Apa tidak kasihan dengan kami yang datang jauh-jauh, sampai di situ dapat zonk. Kata pihak kecamatan, ada oknum yang memalsukan kupon itu dan baru menyadari setelah ada warga yang datang membawa kupon asli, tetapi paketnya sudah habis,” ungkapnya.

Baca Juga :  Masa Kurungan 14 Napi Lapas Sampit Dikurangi

Menanggapi keluhan warga itu, Wakil Bupati Kotim Irawati pun meninjau langsung proses pendistribusian operasi pasar di Kecamatan Baamang dan menginstruksikan kepada Camat Baamang bersama tim yang bertugas, agar lebih teliti dan berhati-hati saat mengkroscek kupon.

“Kupon yang dibagikan kepada warga harus diberikan tanda khusus untuk menutup peluang penggandaan atau pemalsuan oleh oknum tidak bertanggungjawab. Maka itu, saat kegiatan warga saya minta menunjukkan KTPnya selain kupon. Ini bukan untuk mempersulit warga, tetapi untuk mencegah penggandaan kupon,  agar tidak berujung dikecewakan,”tegasnya.

Irawati mengatakan,  kejadian operasi pasar di Kecamatan Baamang diharapkan dapat menjadi evalusai dan pembelajaran kepada semua pihak penyelenggara agar hal demikian tidak terulang kembali.

“Jangan sampai tujuan kita membantu masyarakat dan menekan inflasi justru menimbulkan kericuhan, karena warga yang membawa kupon asli malah tidak kebagian paket sembako,” ujarnya.

Terpisah, Camat Baamang Adi Chandra MD Atuk membenarkan adanya oknum yang memalsukan dan menggandakan kupon. Sehingga, ketika warga pembawa kupon asli ingin menebus paket kebutuhan bahan pokok, barang sudah habis.



Pos terkait