Pemkab Kotim Terpaksa Rekrut Relawan Tangani Covid-19

Banyak Tenaga Kesehatan Terjangkit

kasus positif Covid-19
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19 (Chis/JawaPos)

SAMPIT – Tingginya lonjakan kasus positif Covid-19, membuat tenaga kesehatan yang ada kewalahan. Untuk menyiasatinya, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuka penerimaan tenaga kesehatan yang mau bertugas secara sukarela. Hal itu untuk memastikan pelayanan kesehatan pada pasien Covid-19 ditangani dengan baik.

Selain itu, perekrutan juga untuk mengisi kekosongan tenaga kesehatan yang selama dua pekan terakhir tumbang karena terpapar Covid-19. Ada 19 nakes yang bertugas di RSUD dr Murjani Sampit dan 36 nakes di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim yang terinfeksi Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Bacaan Lainnya

”Kami sadari saat ini sangat kekurangan nakes, karena ada yang terpapar Covid-19. Itulah dasar kami membuka dan menerima tenaga kesehatan yang mau bertugas secara sukarelawan. Tentunya insentif akan kami berikan,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Jumat (2/7).

Menurutnya, banyak putra-putri daerah di Kotim lulusan akademi keperawatan dan kebidanan yang belum mendapatkan pekerjaan. ”Lulusan akper dan kebidanan yang belum ada mendapatkan pekerjaan itu bisa kami rekrut untuk menjadi tenaga kesehatan memback up di Klinik Islamic Center (KIC),” katanya.

Baca Juga :  Belasan Pasien Covid-19 Wafat dalam Tiga Hari

Sebagai informasi, per 1 Juli 2021, Pemkab Kotim telah mengoperasionalkan kembali Gedung Islamic Center yang difungsikan sebagai klinik darurat Covid-19. ”Jadi, semua kami antisipasi. PPKM lebih diperketat, warga diharapkan lebih disiplin lagi patuhi protokol kesehatan. Apabila terjadi lonjakan pasien dan Bed Occupancy Rate (BOR) di RSUD dr Murjani Sampit full, kami sudah siapkan KIC untuk memback up,” katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi  menambahkan, pihaknya akan mempersiapkan 78 bed di KIC dan tenaga kesehatan yang terdiri atas 25 perawat, 8 dokter, 1 apoteker, dan 7 petugas cleaning service (CS).

”Persiapan pembukaan KIC sudah dilakukan selama dua pekan terakhir. Sudah dibersihkan, nakes juga sudah dipersiapkan,” kata Umar Kaderi.

Terkait fungsionalnya KIC, dia menjelaskan, hanya difungsikan untuk penanganan pasien Covid-19 yang bergejala sedang. Untuk pasien bergejala ringan diminta menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, sementara pasien bergejala berat ditangani di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *