Penertiban Akhiri Kecemburuan Antarpedagang Pasar Ikan

Penertiban pedagang ikan
PENERTIBAN: Pedagang ikan yang berjualan di pinggir jalan menggunakan truk ditertibkan tim gabungan, Jumat (24/6) malam. (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Pedagang ikan di kawasan Pasar Ikan Mentaya yang berjualan menggunakan truk di Jalan Iskandar akhirnya ditertibkan. Selain mengganggu arus lalu lintas, aroma amis ikan bertahan hingga pagi yang membuat pedagang pertokoan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit yang berjualan merasa risih mencium aroma amis ikan setiap hari.

Pemkab Kotim melakukan penertiban dengan melibatkan tim gabungan dari Dinas Perhubungan Kotim, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim, dan Satpol PP pada Jumat (24/6), pukul 21.30 WIB.

Bacaan Lainnya

Penertiban tersebut sengaja dilakukan malam hari, karena pedagang yang membawa truk biasanya memarkirkan kendaraannya pada malam hingga dini hari. ”Malam tadi ada dua truk yang kami tertibkan. Truk ini membawa ikan beku yang dijual pedagang. Mereka parkir sembarang sehingga mengganggu arus lalu lintas,” kata Kepala Disperdagin Kotim Zulhaidir melalui Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Kotim Kasiyan, Sabtu (25/4).

Baca Juga :  Duh, Proyek Aspirasi Dewan di Ambang ”Bencana”

Pemkab Kotim telah menyediakan lahan parkir khusus untuk pedagang memarkirkan kendaraannya. Pedagang tidak lagi diperbolehkan berjualan di pinggir jalan, sehingga Disperdagin Kotim memberikan solusi dengan menyediakan lapak di Pasar Ikan Mentaya agar 20 pedagang yang berjualan di luar dapat bergabung berjualan ikan didalam Pasar Ikan Mentaya.

”Awalnya ada 16 pedagang, setelah didata lagi ada 20 pedagang yang kami berikan lapak dan bergabung dengan pedagang ikan didalam,” ujarnya.

Kasiyan mengungkapkan, penertiban dilakukan selain menciptakan arus lalu lintas yang lancar, pihaknya juga memberikan solusi atas keluhan dan masukan dari sejumlah pedagang di PPM.

”Ada kecemburuan dari pedagang ikan yang di dalam, karena merasa pasarannya jadi terganggu. Pedagang pertokoan yang jualan pagi juga keberatan karena masih meninggalkan aroma bau amis ikan bekas pedagang ikan berjualan. Awalnya mereka tidak terima, setelah diberikan pengertian mereka mau mengikuti,” tandasnya. (hgn/ign)



Pos terkait