Perbaikan Jalan Ditarget Selesai Akhir Bulan

MEMANTAU: Kasatlantas Polres Kotim didampingi anggotanya saat sedang memantau kegiatan perbaikan jalan di Jalan Kapten Mulyono, Kamis (4/3) pagi.(HENY/RADAR SAMPIT)
MEMANTAU: Kasatlantas Polres Kotim didampingi anggotanya saat sedang memantau kegiatan perbaikan jalan di Jalan Kapten Mulyono, Kamis (4/3) pagi.(HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Jalan Kapten Mulyono dan Pelita mulai diperbaiki  Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Pantauan Radar Sampit, Kamis (4/3), tiga alat berat dan sejumlah petugas melakukan perbaikan Jalan Kapten Mulyono. Jalan rusak yang bergelombang dikeruk, ditimbun agregat, lalu diratakan  menggunakan alat berat. Sementara arus lalu lintas cukup ramai. Beberapa kali truk bermuatan biji sawit berlalu-lalang melewati Jalan Kapten Mulyono.

Bacaan Lainnya

Kepala Seksi Jalan Dinas PUPR Kotim Roni Ilmiawan mengatakan, perbaikan Jalan Kapten Mulyono dikerjakan sepanjang 750 meter dari perempatan persimpangan Jalan MT Haryono – Kapten Muyono sampai persimpangan Jalan Kapten Mulyono – Jalan Pelita.

“Penimbunan agregat hanya pada spot-spot tertentu. Setelah ditimbun baru diaspal,” kata Roni Ilmiawan di lokasi perbaikan jalan.

Pengaspalan Jalan Kapten Mulyono dengan lebar badan jalan 6 meter ini menghabiskan kurang lebih Rp 7 miliar.

Baca Juga :  Kualitas Udara di Katingan Sedang Tidak Baik-Baik Saja

“Dari agregat sampai pengaspalan dananya kurang lebih Rp 7 miliar. Ini hanya Jalan Kapten Mulyono saja,” katanya.

Setelah penimbunan agregat di Jalan Kapten Mulyono selesai, dilanjutkan perbaikan jalan sepanjang 1 km di Jalan Pelita mulai dari persimpangan Jalan Pelita – Jalan HM Arsyad sampai persimpangan Jalan Pelita – Jalan Kapten Mulyono.

“Setelah selesai di sini, dilanjutkan perbaikan di Jalan Pelita. Penanganan sama, timbun agregrat, diratakan, dipadatkan, lalu dilakukan pengaspalan,” katanya.

Pengawas Teknis Pemeliharaan Jalan Dinas PUPR Kotim Suhardiyono mengatakan, tahap perbaikan jalan dimulai dengan melakukan penggalian pada spot jalan yang bergelombang. Setelah itu, jalan yang mengalami rusak parah dilapisi terpal geotexs, kemudian ditimbun STR-b atau agregat yang dicampur dengan semen.

“Geotexs ini berbeda dengan terpal biasa, dilindas kendaraan tidak mudah sobek, tujuannya supaya agregat rata dan jalan tidak bergelombang ketika dipadatkan,” kata Suhardiyono.

Suhardiyono mengestimasikan penimbunan agregat memerlukan puluhan rit. Jalan Kapten Mulyono diperkiraan butuh 20 rit agregat. Sedangkan Jalan Pelita perlu 40 rit, tergantung seberapa parah kerusakan jalannya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *