NANGA BULIK – Warga Nanga Bulik digegerkan dengan kabar hilangnya seorang perempuan tunawicara. Perempuan ini dikabarkan hilang saat memancing ikan di salah satu sungai buatan di kawasan tersebut sejak Senin (9/8) pagi. Ia baru bisa ditemukan setelah warga melakukan penyisiran berulang kali di lokasi hilangnya sekitar pukul 19.00 WIB.
Kepada Radar Sampit, Bhabinkamtibmas Kelurahan Nanga Bulik, Alphabet menceritakan bahwa wanita berinisial RY (30) ini tidak biasanya pergi memancing. Namun pagi itu ia nekat berangkat seorang diri sekitar pukul 07.00 WIB.
”Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB keluarganya berusaha mencari, tapi tidak ditemukan di lokasi mancing. Sehingga pencarian dilanjutkan dengan melibatkan lebih banyak orang,” ungkapnya.
Saat itu, joran pancing dan perlengkapan ditemukan, namun tidak ada tanda- tanda pancing tersebut telah digunakan. Namun anehnya RY tidak ditemukan di sekitar lokasi. Ia seolah menghilang tanpa jejak. Pencarian pun terus dilakukan dengan melibatkan warga sekitar, tokoh agama hingga tim BPBD Lamandau.
”Setelah Maghrib, sudah dekat azan Isya barulah korban ditemukan dalam keadaan tertelungkup bersedekap kaki di dalam semak-semak. Kondisinya menyedihkan, seluruh badan hingga rambutnya dipenuhi duri-duri. Setelah ditemukan warga, korban sempat tidak sadarkan diri,” tuturnya.
Korban selanjutnya dievakuasi ke rumahnya di RT 9, Nanga Bulik Seberang. Warga yang penasaran dengan penemuan itu berdatangan untuk melihat. Namun korban menunjukkan gejala yang tidak biasa, ia mengamuk dan sempat ingin melarikan diri menuju tempatnya memancing. Bahkan, teriakannya sampai terdengar ke seberang sungai.
Lokasi antara tempat memancing dengan rumahnya sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 300 meter. Dan ia ditemukan hanya sekitar 100 meter dari tempatnya meninggalkan joran pancing. Warga dan keluarga yang mencari-cari seharian merasa heran, karena tempat penemuan korban sebenarnya sudah mereka lewati bersama warga lainnya, tapi tidak ditemukan pada siang hari.
