Perjalanan Lebih Lama Dihadang Banjir, Sarankan Warga Mengungsi

Gerilya Pemkab Kotim Salurkan Bantuan Bencana

salurkan bantuan banjir
PENYALURAN BANTUAN: Rombongan Pemkab Kotim dan Dandim 1015 Sampit meninjau lokasi banjir sekaligus menyerahkan bantuan banjir pada warga di Kecamatan Tualan Hulu dan Telaga Antang, Minggu (16/10). (RADAR SAMPIT)

Untuk ketiga kalinya dalam dua bulan terakhir, banjir kembali merendam wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Bencana tidak hanya merendam akses jalan warga, namun juga sampai permukiman dengan ketinggian selutut orang dewasa.

HENY-radarsampit.com, Sampit

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Bencana yang kembali melanda itu ”memaksa” sejumlah pejabat di Kotim bergerilya menyambangi lokasi banjir. Selain memantau langsung situasi di lapangan, rombongan juga menyalurkan bantuan paket bahan pokok.

Kemarin (16/10), Wakil Bupati Kotim Irawati, Kepala Pelaksana BPBD Kotim Rihel, Kepala Dinas Sosial Kotim Wiyono, Komandan Kodim 1015 Sampit Letkol Inf Abdul Hamid, Ketua PWI Kotim yang juga Direktur Radar Sampit Siti Fauziah, terjun meninjau langsung ke lokasi banjir.

Lokasi pertama yang dikunjungi di Desa Tumbang Mujam, Kecamatan Tualan Hulu. Perjalanan dari Sampit menuju Desa Tumbang Mujam ditempuh sekitar empat jam. Namun, rombongan Wabup dan Dandim 1015 Sampit dihadang banjir yang cukup dalam di pertengahan perjalanan dekat menuju jalan masuk desa, sehingga kendaraan roda empat cukup berisiko apabila dipaksakan melintas.

Baca Juga :  CATAT!!! Bupati Kotim Minta Nama Perusahaan Diungkap

Setiba di Tualan Hulu, rombongan disambut Camat Tualan Hulu Admadi. Karena akses menuju rumah warga dikepung banjir, rombongan terpaksa harus naik kelotok selama sekitar 30 menit menuju perkampungan warga di Desa Tumbang Mujam.

Camat Tualan Hulu Admadi Sastra mengatakan, banjir merendam rumah warga selama lima hari terakhir dengan ketinggian sekitar 50 cm-1,5 meter. ”Banjir sudah mulai surut. Dari kemarin berkurang 10 cm. Hari-hari sebelumnya lebih tinggi lagi dari ini,” kata Admadi.

Dari total 11 desa di Kecamatan Tualan Hulu, terdapat lima desa yang terendam, di antaranya di Desa Tanjung Jorong, Tumbang Mujam, Luwuk Sampun, Merah, Sebungsu.

Admadi mengatakan, banjir tahun ini bisa dikatakan terparah yang dibandingkan tahun sebelumnya. ”Tahun ini sepertinya banjir terparah dibandingkan tahun 2017-2018 lalu. Rumah Kades Merah selama 12 tahun terakhir tidak pernah sampai kebanjiran parah, tahun ini kebanjiran. Belum lagi dua jembatan di Sei Selabutan Desa Tanjung Jorong dan Jembatan Sei Hae di Desa Wonosari putus karena tergerus arus sungai karena hujan deras dalam beberapa hari ini,” katanya.



Pos terkait