Pernah Operasi Malam Hari dengan Penerangan Lampu Motor

Dokter Asep, Spesialis Bedah yang Mengabdi 23 Tahun di RSSI Pangkalan Bun

Dokter Asep Spesialis Bedah yang Mengabdi 23 Tahun di RSSI Pangkalan Bun
PENGHARGAAN: Dokter Asep saat menerima penghargaan dari Pemkab Kobar yang diserahkan Bupati Kobar Nurhidayah, baru-baru ini. (RINDUWAN/RADAR SAMPIT)

Menjadi dokter spesialis bedah selama 23 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun membuat dokter Asep mempunyai banyak pengalaman. Dia mengisahkan suka dan duka pengabdiannya selama ini kepada Radar Sampit.

RINDUWAN, Pangkalan Bun

Bacaan Lainnya

Asep Agus Supriyatna. Begitulah nama lengkap dokter spesialis bedah di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun ini. Sampai tahun 2022 ini, Asep telah mengabdikan diri sebagai dokter bedah selama 23 tahun.

Saat peresmian ruang poliklinik yang baru, Asep telah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat yang diserahkan Bupati Kobar Nurhidayah. Penghargaan itu diberikan karena dia telah menjadi dokter bedah terlama di RSSI Pangkalan Bun. Sudah tak terhitung lagi jumlah pasien yang ditangani olehnya.

”Kalau bicara sekarang, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sudah megah dengan berbagai fasilitas penunjang yang bagus,” tuturnya.

Baca Juga :  NAH LHO!!! Pengesahan Raperda Dinilai Cacat Hukum gara-gara Sejumlah Legislator Kotim Bolos Paripurna

Saat aktu pertama kali ke Pangkalan Bun pada 1999 silam, Asep mengaku sempat kaget dengan fasilitas rumah sakit yang minim. Pasalnya, dirinya telah bertahun-tahun melaksanakan pendidikan di rumah sakit tipe A dengan fasilitas lengkap dan di kota besar.

”Tiba-tiba setelah lulus ditempatkan di kota kecil yang masih sepi dan di RSSI Pangkalan Bun,” ujarnya.

Saat itu, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun masih tipe C yang belum berkembang. Banyak tindakan operasi yang belum pernah dikerjakan. Ditambah peralatan kesehatan yang masih sangat kurang.

Meski demikian, dia berusaha beradaptasi dan berusaha memberi masukan dan padangan kepada manajemen rumah sakit. Semuanya menerima dengan respek dan satu visi untuk memajukan RSSI. Suasana kerja menjadi menyenangkan dan menantang untuk dikembangkan.

Kerja sama tim kamar operasi yang solid dan keinginan belajar yang tinggi, membuat pelayanan operasi menjadi semakin berkembang. Ditambah lagi Pemkab Kobar juga mendukung kemajuan RSSI.

”Saya sering bertemu Bupati Kobar dan beliau terbuka menerima saran dan pandangan saya demi kemajuan RSSI,” ungkapnya.



Pos terkait