Pesan di Bandung, Diutamakan Usia Produktif

Ketika Empat Penyandang Disabilitas Diberi Kaki Palsu

Dinas Sosial Kotim,Kaki Palsu
Bantuan pembuatan kaki palsu diserahkan Dinsos Kotim dan dihadiri wabup Kotim Irawati, kemarin. (heny/radarsampit)

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Sosial Kotim memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan fisik. Kali ini empat warga yang mengalami cacat fisik pada kaki, mendapatkan bantuan berupa uang dan kaki palsu.

Heny Pusnita, RadarSampit.com

Bacaan Lainnya

Bantuan tersebut diberikan agar penyandang disabilitas yang masih berusia produktif dapat beraktivitas seperti layaknya manusia normal.

Kepala Dinas Sosial Kotim Wiyono mengatakan, ada empat orang penyandang disabilitas yang mengalami cacat fisik pada kakinya diberikan bantuan total senilai Rp 24 juta.

“Ada dua orang penyandang disabilitas yang menerima masing-masing Rp 8 juta dikarenakan cacat fisik pada kakinya sampai di atas lutut dan dua penyandang disabilitas yang mengalami cacat fisik di bawah lutut diberikan bantuan masing-masing sebesar Rp 4 juta,” kata Wiyono.

Penyerahan bantuan tersebut diserahkan secara simbolis didampingi Wakil Bupati Kotim Irawati, di Aula Dinsos Kotim, Kamis (17/11).

Wiyono juga mengatakan, keempat penyandang disabilitas ini akan diantarkan langsung ke lokasi pengrajin pembuatan kaki palsu di Kecamatan Cibiru, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Kamis (17/11) siang.

Baca Juga :  Pendidikan Tinggi Aparatur Pemerintah di Kotim Bakal Lebih Mudah dengan Program Ini

“Saya dan kabid rehabilitasi sosial ikut mengantarkan ke lokasi pembuatan kaki palsu di Bandung. Kami sudah mengukur panjang kaki dan melakukan pemesanan seminggu yang lalu. Jadi, ketika datang kemari, kaki palsunya sudah jadi, tinggal menyesuaikan saja, kalau kurang pas diperbaiki sampai pemakainya merasa nyaman,”ujarnya, Sabtu (19/11).

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Yunus menambahkan, bantuan kaki palsu untuk penyandang disabilitas diberikan dengan harapan agar dapat beraktivitas normal.

“Mereka yang dibantu semua masih usia produktif. Artinya mereka ini layak dibantu agar mempermudahkannya dalam bekerja dan beraktivitas, sehingga pekerjaan menjadi lebih produktif,” kata Yunus.

Pemasangan kaki palsu tidak membutuhkan waktu lama. Namun, memerlukan penyesuaian agar terbiasa menggunakannya.

“Pemakaian kaki palsu itu tidak bisa sembarangan. Pertama harus dilihat dari sisi kesehatannya apakah penggunaan kaki palsu aman dan tidak mempengaruhi kesehatannya dan kedua dikarenakan bentuk kaki orang berbeda-beda. Jadi tentu memerlukan penyesuaian sampai dia benar-benar terbiasa,” ujarnya.



Pos terkait