Petaka Ditinggal Kerja, Harta Lenyap Sekejap

kebakaran
HANGUS: Petugas memadamkan sisa api yang melumat rumah warga Desa Bengkuang Makmur, Rabu (8/3).

SAMPIT, radarsampit.com – Kebakaran hebat kembali terjadi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tepatnya di Jalan Pelangsian I, Desa Bengkuang Makmur, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Rabu (8/3). Tiga rumah warga hangus dan satu rumah lainnya terbakar pada dinding dan sebagian atap.

”Ada empat rumah yang terbakar. Tiga rusak berat dan satu rusak ringan,” kata Kepala Polsek Ketapang Kompol Riza Fazrul Wahyudi, Rabu (8/3).

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Riza menjelaskan, dari hasil penyelidikan aparat kepolisian, diduga kuat kebakaran terjadi karena tungku api kayu bakar yang masih menyala. Api merembet hingga mengenai rumah lainnya.

”Kami masih menyelidiki rumah mana yang lebih dulu terbakar. Namun, dari informasi yang kami terima, masyarakat masih menggunakan alat tradisional (tungku, Red) untuk memasak,” ujarnya.

Adapun empat rumah yang menjadi korban, yakni milik Mursi (65), Saniah (80), Kalikah (25), dan Muhammad Syahril (38). Kerugian akibat peristiwa itu ditaksir mencapai Rp400 juta. ”Tidak ada korban jiwa. Semua korban dalam keadaan selamat,” ujarnya.

Terpisah, Izul, petugas PMI Kotim mengatakan, kejadian tersebut menyebabkan Saniah mengalami luka bakar. Meski demikian, luka yang dialami tak begitu parah. Hanya saja, Saniah beserta korban lainnya sangat memerlukan bantuan logistik, terutama pakaian dan makanan.

Baca Juga :  Seleksi Kompetensi PPPK Kotim Dijadwalkan November

”Untuk korban lainnya ada dua orang. Itu juga karena berusaha memadamkan api dan menyelamatkan barang. Namun, lukanya tidak terlalu fatal,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim Hawianan mengatakan, proses pemadaman melibatkan 14 personel. ”Personel tiba di TKP pukul 09.37 WIB dan pemadaman selesai pukul 10.14 WIB. Ada dua korban yang mengalami luka pada bagian kaki,” kata Hawianan.

Atas kejadian kebakaran tersebut, Hawianan mengestimasikan kerugian mencapai Rp380 juta. ”Kebakaran diduga karena faktor kelalaian warga,” katanya.

Ketua RT 9/RW 3 Jali Rahman mengatakan, kobaran api begitu cepat melalap bangunan berkonstruksi kayu dengan ukuran rumah rata-rata 5 x 15 meter. ”Rumah kayu yang terbakar rumah lama. Dinding kayu juga sudah ada yang rusak. Sebelum personel damkar datang, relawan pemadam kebakaran dari Desa Bangkuang Makmur lebih dulu turun memadamkan api dibantu warga. Api begitu cepat berkobar. Saya datang saja dua rumah sudah hangus. Kalau lambat dipadamkan, api bisa saja menghanguskan banyak rumah,” kata Jali.



Pos terkait