Pilar Radar Sampit untuk Bertahan dari Gempuran Zaman

Pemimpin Redaksi Radar Sampit Gunawan
Pemimpin Redaksi Radar Sampit Gunawan

Oleh: Gunawan*

Tepat pukul 00.00 WIB hari ini, Radar Sampit resmi menyandang usia 17 tahun. Sebuah angka yang tak lagi muda untuk ukuran media massa. Usia yang dicapai dengan perjuangan dan pengorbanan luar biasa para pekerja yang pernah dan masih tergabung di dalamnya.

Bacaan Lainnya

Belasan tahun sudah Radar Sampit mengarungi belantara bisnis kata yang terus berkembang dan penuh tantangan. Menjadi saksi dan pencatat sejarah berbagai peristiwa yang mengubah daerah.

Mengawal kebijakan pemerintah, penyambung lidah ”orang bawah”, menggugat penguasa ketika salah arah, membuat koran ini mampu bertahan dari terjangan badai masalah. Menjadi fondasi untuk terus berdiri tegak memberi informasi hingga menebar semangat literasi.

Benarlah bahwa koran tak semegah dan semewah masa emasnya belasan atau puluhan tahun silam. Terkikis zaman dengan teknologinya yang terus berkembang. Namun, fakta bahwa Radar Sampit sebagai entitas koran yang mampu bertahan sampai sekarang juga tak bisa diabaikan.

Kuatnya pengaruh dan tuntutan zaman tak membuat Radar Sampit berusaha melawan. Sebaliknya, berdamai dan melebur bersama takdir alam. Kami tak lagi mengandalkan penyajian informasi hanya dari lembaran koran, tapi juga hadir dalam jaringan. Menyediakan berita dengan sentuhan jari tangan.

Baca Juga :  Korban Kebakaran Masih Menumpang di Rumah Warga

Kenyataan bahwa media sosial sebagai pemuncak lalu lintas informasi saat ini memang tak bisa disanggah. Namun, media massa sebagai salah satu pilar demokrasi juga belum berubah. Dua kutub kekuatan besar itu akan dahsyat dampaknya jika saling bekerja sama.

Radar Sampit tak hanya menangkap informasi dari data faktual lapangan. Kabar yang silih berganti yang hadir dalam jaringan juga jadi bahan yang sama pentingnya untuk disajikan dalam bentuk sebuah berita.

Sebagai media massa, Radar Sampit berpegang teguh pada kode etik jurnalistik dan aturan perundangan yang mengikat kerja wartawan. Disiplin verifikasi menjadi sebuah kewajiban yang harus ditanam dalam-dalam pada setiap pemburu fakta.

Menyajikan tulisan lebih mendalam menjadi suatu keharusan yang harus terus kami bangun dengan segala kekurangan dan keterbatasan. Sebagai manusia yang bekerja di baliknya, kami pun tak luput dari kesalahan. Namun, kami juga tak malu mengakuinya secara jantan.



Pos terkait