Pisau Bermata Dua Bisnis Waralaba Minimarket di Sampit

ilustrasi minimarket
Ilustrasi minimarket. (www.istockphoto.com)

SAMPIT, radarsampit.com – Hadirnya waralaba minimarket di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi pisau bermata dua bagi para pedagang tradisional. Selain bisa meruntuhkan bisnis pedagang yang modalnya kecil-kecilan, retail modern sejatinya juga bisa mendorong pedagang agar lebih kreatif dan inovatif dalam berusaha agar tetap jadi pilihan konsumen.

”Kita harus menyadari keberadaan retail modern dapat memberikan dampak terhadap penurunan omzet hingga membuat usaha warung kecil gulung tikar. Tetapi, dampak positifnya pedagang warung kecil bisa bersaing dengan cara terus berinovasi agar tak kalah kerennya dengan retail modern,” kata Sugianto, pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) di Kota Sampit, Senin (30/1).

Bacaan Lainnya

Umumnya, kata Sugianto, konsumen lebih memilih berbelanja di lokasi yang cepat dijangkau, murah, dan nyaman. Rata-rata retail modern memiliki kelebihan pendingin ruangan, keranjang belanja yang memancing konsumen membeli lebih banyak item barang, pencahayaan yang terang, penataan barang, tidak berdebu, dan sudah tercantum label harga. Hal itu membuat konsumen beralih berbelanja ke retail modern.

Baca Juga :  Eksekusi Lahan Dinilai Salah Sasaran, Warga Tuding Mafia Tanah dan Hukum Terlibat

”Di Kota Sampit ini, banyak warung yang ternyata mampu bertahan dan malah berkembang hingga sekarang. Padahal, letaknya bersebelahan dan berseberangan dengan retail modern. Di awal keberadaannya memang sangat berpengaruh terhadap penurunan omset. Ini dirasakan hingga tiga bulan, tapi pedagangnya bisa bangkit dan berinovasi dengan mulai menata warungnya agar terlihat lebih menarik,” ujarnya.

Dia menambahkan, pedagang warung kecil dapat melakukan perbaikan ruangan, pengecatan, menambah lampu penerangan, memperbaiki rak, dan menata barang agar terlihat rapi. Hal itu diyakini akan berpengaruh terhadap usaha.

Menurutnya, pelaku usaha tak perlu khawatir berlebihan terhadap keberadaan retail modern. Hal yang perlu diperbaiki adalah memberikan inovasi demi kenyamanan konsumen.

”Konsumen itu intinya maunya cepat, harganya murah, dan belanjanya nyaman. Pelayanan terhadap konsumen juga menjadi poin penting untuk mengikat konsumen agar mau balik lagi berbelanja. Kalau retail modern biasanya menawarkan promo, warung kecil dan toko kelontongan juga bisa menggunakan cara itu dengan memberikan promo. Dengan begitu akan menarik konsumen agar mau berbelanja tidak hanya satu barang saja, tetapi bisa saja sekalian membeli barang lainnya,” katanya. (hgn/ign)



Pos terkait