PANGKALAN BUN – PT.Irvan Prima Pratama lakukan ekspor perdana Ilmenite Sand ke China. Pelepasan ekspor perdana hasil tambang yang mencapai 20 ribu metrik ini dilaksanakan di Pabrik PT. Irvan Prima Pratama. Pelepasan ekspor perdana ini juga dihadiri Kepala Bea Cukai Pangkalan Bun, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kobar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu, kemudian Camat Kumai dan sejumlah terkait lainnya.
Direktur PT. Irvan Prima Pratama, Tengku Ismail mengatakan bahwa ekspor Ilmenite Sand ini merupakan terobosan dan satu-satunya yang ada di Kalimantan Tengah. Bahkan, di Indonesia baru ada dua yang mampu mengekspornya.
“Pada tahun 2023 nanti ada gambaran bahwa kita akan membangun pabrik smelter pertama di Indonesia. Saya memohon dukungan dan doa masyarakat Kalteng semoga hal itu bisa terlaksana dengan baik,” tutur Ismail.
Dalam kesempatan itu Ismail juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung langkah PT. Irvan Prima Pratama tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kobar, melalui Kabid Perdagangan, Rahmat mengatakan bahwa Pemkab Kobar sangat mendukung penuh upaya ekspor perdana Ilmenite Sand tersebut. “Kami harapkan bisa berkesinambungan, selain itu kami juga berharap PT. Irvan Prima Pratama bisa menjadi bapak angkat terhadap UMKM di tengah pandemi Covid 19,” jelasnya.
Ekspor ini, lanjut Rahmat, semoga menjadi titik awal untuk ekspor selanjutnya di bidang tambang maupun bidang lainnya.
Sementara itu Kepala Kantor Bea Cukai Pangkalan Bun, Pandhu Pratomo mengatakan, Kabupaten Kobar merupakan salah satu wilayah dengan potensi ekspor sangat besar. Berdasarkan data ekportasi tahun 2021, Kobar menyumbang devisa ekspor lebih 92 persen di Kalteng.
Menurut Pandhu ekspor Ilmenite Sand ini merupakan sejarah perekonomian Kobar, karena di Indonesia cuma dua yang mampu melaksanakan itu dan salah satunya PT.Irvan Prima Pratama di Kobar ini. “Di antara kabupaten lain di Kalteng, Kobar sangat mendominasi. Komoditas ekspor antara lain di Kobar, CPO, olahan kayu, dan pertambangan,” jelas Pandhu. (sam/sla)
