Ratusan Warga PAdati Taman Kota, Dua Ribu Kupon Subsidi Langsung Ludes

pasar murah sampit
PASAR MURAH: Kegiatan pasar murah yang digelar di Taman Kota Sampit diserbu masyarakat Kota Sampit, Selasa (6/9). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.comPelaksanaan kegiatan Pasar Murah yang digelar di Taman Kota Sampit diserbu warga Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kegiatan ini merupakan kerjasama Pemkab Kotim dan Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk memberikan subsidi pangan kepada masyarakat.

Pantauan Radar Sampit, sejak pagi ratusan warga sudah berkumpul memadati Taman Kota Sampit. Kegiatan dibuka mulai pukul 09.30-11.30 WIB. Namun, sebelum dua jam ribuan paket sembako mulai dari beras, telur, cabai, minyak goreng, bawang merah, dan paket sembako lainnya ludes terjual.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Masyarakat pun terlihat berdesak-desakan ingin mendapatkan subsidi pangan murah dari pemerintah. Mereka rela mengantre dalam kondisi cuara matahari yang begitu terik. Khawatir tak kebagian subsidi pangan, masyarakat berjejal ingin segera dilayani. Aksi rebutan pangan subsidi pun sampai membuat pegawai dilingkungan Pemkab Kotim kewalahan dibuatnya. Karena tak sabarannya ingin cepat dilayani, meja yang digunakan untuk menaruh barang subsidi ambruk karena ulah masyarakat.

Baca Juga :  Jerat Kematian Mengincar Pengguna Jalan di Kotim

Tak adanya bantuan alat pengeras suara, membuat pegawai terpaksa harus berteriak menenangkan dan menertibkan masyarakat. Namun, tetap saja masyarakat bandel dan tetap berdesak-desakan.

Adapula masyarakat yang kecewa karena tak dilayani. Pangan subsidi habis dalam hitungan kurang dari 2 jam. Beras siam epang, telur dan minyak goreng menjadi barang subsidi pangan yang paling diincar masyarakat. Hargannya yang sangat terjangkau membuat masyarakat rela berjejal demi mendapatkan pangan murah.

“Bilangnya nyediakan barangnya banyak, sudah menunggu lama, enggak sampai sejam beras habis. Mau minta enggak kebagian,” ucap ibu-ibu yang kesal karena tak kebagian beras dan minyak ini.

Adapula seorang ibu yang ngotot ingin dilayani. Dia berusaha memohon mendekati pegawai dari samping. Karena, sesuai aturan pegawai ingin masyarakat tertib membeli dari depan bukan dari samping, pegawai tak dapat melayani. Namun, setelah ibu paruh baya itu kesal dan menangis ingin meminta jatah pangan subsidi murah, pegawai tak tega dan segera memberikannya.



Pos terkait