Sampah dan Sedimentasi Jadi Biang Banjir Di Pangkalan Bun

sedimentasi
BERSIHKAN DRAINASE: Balakar Huma Singgah Itah Kelurahan Mendawai bersama warga membersihkan saluran drainase wilayah mereka, Minggu (9/10) (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Warga dan Balakar Huma Singgah Itah, Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) harus bekerja keras membersihkan selokan guna meminimalisir dampak banjir yang kerap menggenangi permukiman ketika hujan deras.

Setelah selokan di RT 19 sudah dibersihkan dengan tuntas, personel relawan Pemadam Kebakaran Huma Singgah Itah bersama warga kembali melanjutkan pembersihan selokan di RT 15 dan 16 yang merupakan jalur selokan yang rawan mampet.

Selokan tersebut kerap meluap dan menggenangi rumah-rumah warga setiap hujan deras.

Ketua Balakar Huma Singgah Itah, Sanusi mengatakan, untuk di Kelurahan Mendawai ada beberapa titik drainase yang ditengarai mampet, terutama di RT 15 dan RT 16. Mampetnya drainase akibat sedimentasi dan sampah yang menumpuk.

“Lumayan ada beberapa titik yang penuh pasir, sisanya lumpur dan sampah plastik yang dibuang sembarangan oleh warga,” ungkapnya, Minggu (9/10).

Sejumlah titik rawan mampet tersebut tersebar di drainase yang berada di belakang rumah makan Padang yang tembus ke parit besar di sebelah Masjid Mujahidin dan bermuara ke Sungai Arut.

Baca Juga :  Tokoh Masyarakat Pangkalan Bun Dukung Food Estate dan Cegah Karhutla

Disebutkannya, penyebab penyumbatan juga akibat adanya pipa induk saluran air bersih yang melintang di drainase yang berada di RT 16, sampah-sampah tersangkut di pipa dan menumpuk sehingga menghambat mengalirnya air.

“Ada tiga pipa yang kami dapati tadi dengan posisi melintang, sepertinya pipa induk besar diameter sepaha, dengan ukuran pipa 4 inchi, dan sampah yang sangkut sudah kami angkat,” sebutnya.

Ia berharap, agar parit tidak tersumbat sampah dan menghambat aliran air, maka warga harus merubah perilakunya, dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Karena dengan membuang sampah sembarang ke selokan atau drainase yang dirugikan adalah warga sendiri, ketika banjir masuk ke rumah mereka.

“Mulai dirubah dari sekarang, karena saat ini berbarengan musim hujan, kalau terus buang di selokan yang rugi mereka sendiri,” pungkasnya. (tyo/sla)

 

 

 



Pos terkait