Segera Tertibkan Pedagang di Sekitar Islamic Center, Ini Alasan Bupati Kotim

PENERTIBAN PEDAGANG
SOSIALISASI: Petugas dari Satpol PP melakukan sosialisasi terkait pelebaran drainase dan badan jalan di Jalan Sudirman Km. 3,5 Sampit. (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan menertibkan pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Islamic Center, Jalan Sudirman, Sampit, bulan depan.

Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, pemkab sudah sering menyosialisasikan kepada para pedagang kaki lima.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

“Bulan depan sudah mulai ditertibkan, karena sudah cukup surat kita berikan. Penyampaian juga sudah dilakukan secara persuasif,” kata Halikinnor.

Dirinya mengimbau para pedagang untuk memiliki kesadaran sendiri, dengan membongkar lapak dagangannya di kawasan Islamic Center. Apabila masih ada pedagang di kawasan itu, maka terpaksa ditertibkan.

“Kalau tetap ada akan ditertibkan, sudah diberi waktu dan sosialisasi. Kalau membongkar sendiri kan lebih bagus,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah bukan bermaksud mempersulit para pedagang, tapi menata keindahan kota.

“Kalau tidak kita tata, kota kita tidak akan menjadi kota yang baik yang bersih, yang indah,” ujarnya.

Baca Juga :  Seranau Siap Tempur Hadapi Karhutla

Apalagi para pedagang berjualan diatas drainase, sebagaimana aturannya bahwa pemerintah melarang pendirian bangunan di atas saluran air atau drainase. Sebab keberadaan bangunan di atas drainase turut berperan dalam menyumbat aliran air.

“Bangunannya di atas drainase, itu tdk boleh. Itu lah salah satu (penyebab banjir) jangan mengeluh banjir, tapi tidak mendukung pemerintah, bagaimana agar drainase ini jangan ditutup. Karena di kawasan Islamic itu juga tenggelam, saya sudah ada pertemuan dengan balai agar itu ditingkatkan,” sebutnya.

Menurutnya, akan percuma program tata kota miliaran rupiah apabila tidak didukung kesadaran masyarakat, seperti tidak mendirikan bangunan di atas drainase dan menjaga kebersihan.

“Misalnya kita programkan uang miliaran, tapi kalau tidak didukung masyarakat untuk kebersihannya ya  percuma juga, sementara anggaran sangat terbatas dan kebutuhan masih banyak, bagaimana bisa mengejar ketertinggalan kita,” pungkasnya. (yn/yit)



Pos terkait