Sejarah Letusan Semeru Terekam Sejak 1818

bencana letusan gunung semeru
AWAN PANAS: Masyarakat di kaki Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berlari saat terjadi erupsi.

Karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya. Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawah dan lidah lava baru.

Saat ini Gunung Semeru berada pada status Level II atau “Waspada”. BNPB mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk mengantisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

“Kedua, masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Ketiga, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. Keempat, mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk,” kata Abdul Muhari.

Baca Juga :  Pulau Kalimantan Diguncang Gempa Lagi? Begini Penjelasan BMKG

Terkait dengan perkembangan letusan Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memerhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG. BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat letusan.(ant)

 

 



Pos terkait