SUKAMARA, RadarSampit.com– Rencana dibangunnya pelabuhan di wilayah Pantai Lunci disambut baik oleh warga. Diharapkan dengan dibangunnya infrastruktur tersebut, dapat memberikan dampak positif bagi terciptanya lapangan pekerjaan.
“Informasinya dibangun di wilayah Tanjung Selaka Sungai Damar dan sudah dilakukan pengukuran kedalaman laut. Harapannya adanya pelabuhan, warga lokal bisa mendapatkan pekerjaan dan menjadi prioritas sebagai tenaga kerjanya,” harap Uda, salah seorang warga Pantai Lunci.
Sebelumnya, memang ada investor yang melirik membangun pelabuhan laut di kawasan pesisir pantai Sukamara. Melalui pelabuhan itu diharapkan memberikan multiefek terhadap peningkatan perekonomian masyarakat Sukamara, terutama warga sekitar pelabuhan.
Menurut Bupati Sukamara Windu Subagio, adanya potensi tambang pasir silika di wilayah Kecamatan Pantai Lunci dan sekitarnya membuat pihak investor mewacanakan membangun pelabuhan laut sebagai tempat muat hasil tambang atau sarana bongkar muat lainnya. Investor bahkan sudah melakukan survey ke lokasi di wilayah pesisir tersebut.
“Sudah ada beberapa titik yang survey di Kecamatan Pantai Lunci untuk wacana lokasi pelabuhan ini,” sebutnya.
Menurutnya, jika pembangunan pelabuhan terealisasi maka berdampak positif bagi perekonomian masyarakat dan menjadi penopang pengelolaan sektor sumber daya alam lainnya. Sebab selama ini untuk mengangkut atau mengirim hasil bumi harus melewai jalur laut di pelabuhan luar daerah.
“Pengiriman selama ini melalui pelabuhan luar daerah. Pengiriman melalui sungai masih terkendala alur yang mengalami pendangkalan. Jadi pelabuhan laut diharapkan bisa terwujud agar membantu peningkatan perekonomian dari semua sektor,” harap Windu Subagio.
Sebelumnya diungkapkannya pula, ada sekitar sembilan investor tambang pasir silika yang ingin menanamkan ivestasinya di Kecamatan Pantai Lunci. Beberapa investor diantaranya sudah mengajukan izin ke Kementerian ESDM RI.
“Investor yang mau masuk sudah ada sekitar 9 perusahaan dan sebagian sudah mengajukan perizinannya. Pemerintah daerah hanya memberikan informasi lahan dan potensi saja, sehingga investor mana yang bisa masuk tergantung mendapatkan izin dari kementerian,”pungkas Windu Subagio.(fzr/gus)
