Seluruh Sapi Ternak Wajib Dikandangkan 

ternak sapi
KOORDINASI : Bupati Kobar Hj Nurhidayah koordinasi dengan sejumlah pejabat di antaranya mengenai soal sapi yang berkeliaran di wilayah Seberang. (RINDUWAN /RADAR PANGKALAN BUN )

PANGKALAN BUN– Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah menegaskan bahwa seluruh pemilik peternakan wajib mengandangkan sapi mereka. Hal itu sebagai respon atas kembali maraknya sapi ternak yang diliarkan di jalur Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama.

“Sudah berkali-kali diingatkan agar pemilik sapi di wilayah seberang ini agar mengawasi hewan ternaknya. Pemilik sapi tidak boleh lagi melepasliarkan sembarangan hewan ternaknya yang bisa mengancam keselamatan pengguna jalan,” katanya, Kamis (18/3).

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Nurhidayah juga menyebut bahwa bila ternyata sapi-sapi tersebut terpaksa harus diliarkan, maka kawasan peternakan harus dilengkapi dengan pagar atau minimal kawat pengaman agar sapi-sapi peternak tidak sampai keluar ke kawasan umum yang berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.

“Kalaupun harus dilepaskan (digembalakan) bisa saja, asalkan ada pagar pembatas atau minimal kawat berduri biar sapi-sapinya tidak sampai ke jalanan atau ke perkampungan warga,” lanjutnya.

Baca Juga :  Hari Tenang Pemilu, Ternyata di Pangkalan Bun Masih Banyak APK Belum Dicopot

Menurutnya imbauan itu memang sudah dijalankan pemilik sapi, namun hanya bertahan bebarapa bulan saja. Karena pemiliknya lengah, sapi banyak menyeberang ke jalan dan membahayakan pengguna jalan. “Sekarang jalan lintas Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama itu sangat ramai baik siang maupun malam. Sehingga sebaiknya saat malam seluruh sapi dikandangkan agar tidak berkeliaran,” harapnya.

Selama ini, lanjut Bupati, pemerintah sudah berulang kali memberitahukan pada pemilik hewan ternak agar mengawasinya. Namun kenyataannya dari masyarakat sendiri yang membandel.

“Pihak kelurahan juga sudah membahas masalah ini dengan pemilik sapi. Namun karena adanya kelengahan, membuat kasus kecelakaan karena adanya sapi berkeliaran terulang,” bebernya. (rin/sla)

 

 

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *