SAMPIT – Sembilan pengurus tingkat kecamatan dilantik Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kotawaringin Timur (Kotim) Khairiyah Halikinnor, Senin (18/10) kemarin. Pelantikan juga disaksikan Bupati Kotim Halikinnor di aula rumah jabatan Bupati Kotim.
Khairiyah Halikinnor mengatakan, sembilan Ketua TP PKK kecamatan yang dilantik diantaranya Kecamatan Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Cempaga, Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Kota Besi, dan Seranau.
”Pelantikan ini kami lakukan agar Ketua TP PKK yang merupakan istri dari camat yang baru dilantik itu dapat bekerja secara maksimal dalam menjalankan 10 program di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa,” ujarnya.
Diingatkannya pula, sebagai anggota TP PKK, agar lebih mengedepankan sifat sebagai relawan, peduli terhadap kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Selain itu juga TP PKK harus mampu membawa organisasi itu sebagaimana misinya dalam kehidupan sosial masyarakat. Diantaranya pembinaan serta pendidikan ekonomi masyarakat.
”Sebagai misi TP PKK yaitu meningkatkan pembentukan karakter keluarga, dan pendidikan serta ekonomi keluarga melalui keterampilan program PKK. Dengan harapan itu semua tercapai,”tegas Khairiyah.
Sementara dalam sambutannya, Bupati Kotim Halikinnor menekankan TP PKK harus mampu berkontribusi nyata dalam kehidupan ditengah masyarakat. Dirinya tidak ingin TP PKK hanya sekadar wadah yang dijadikan kumpul-kumpul diantara kader saja.
”Dengan keterbatasan dana dari pemerintah, menuntut kita semua harus pandai memanfaatkan potensi setiap wilayah, sehingga seluruh kader dapat melaksanakan programnya dengan baik. Hal itu menjadi salah satu misi yang dibawa TP PKK nanti, dalam kehidupan sosial masyarakat nantinya,”imbuhnya.
Kepada TP PKK yang baru dilantik, bupati berpesan mereka dituntut agar dapat melakukan penyesuaian dan mempunyai program unggulan yang menjadi ciri khas di setiap tingkatan. Dirinya tidak ingin di setiap TP PKK memiliki kesamaan dengan TP PKK lainnya dalam hal produk unggulan yang dijadikannya sebagai karya. ”Terpenting adalah bagaimana keterlibatan masyarakat itu dilakukan,”tandasnya. (ang/gus)