Semua Kecamatan di Kotim Harusnya Punya Mobil Damkar Hadapi Ancaman Karhutla

apel siaga karhutla
APEL SIAGA KARHUTLA : Camat Kotabesi Gusti Mukafi memimpin apel siaga karhutla yang dihadiri perwakilan seluruh desa dan kelurahan serta sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Kotabesi, Rabu (1/2). (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) bersama sejumlah pihak terkait diminta mempersiapkan dengan matang ancaman kemarau panjang tahun ini. Antisipasi bencana harus dilakukan dengan kesiapan sumber daya manusia dan peralatan untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan maupun kekeringan.

”Dari prediksi BMKG, wilayah yang baru memasuki musim kemarau pada Juni meliputi Jakarta, sebagian kecil Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Pulau Kalimantan, dan sebagian besar Sulawesi bagian utara. Jadi, sudah ada prediksi ilmiah yang tentunya jadi bahan kita mempersiapkan sumber daya mencegah karhutla,” kata Wakil Ketua I DPRD Kotim Rudianur, Jumat (28/4).

Bacaan Lainnya

Rudianur meminta Pemkab Kotim mulai berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Terutama terkait bantuan alat pemadam kebakaran tambahan untuk Kotim.

”Salah satu upaya yang harus dilakukan menanyakan apakah ada bantuan damkar. Idealnya, setiap kecamatan tersedia mobil damkar. Terutama bagi daerah yang menjadi titik kebakaran di musim kemarau,” ujar Rudianur.

Baca Juga :  Begini Upaya RSUD dr Murjani Sampit Tingkatkan Pelayanan Pasien Cuci Darah

Menurut Rudianur, pengadaan mobil damkar tersebut dibantu pemerintah pusat, karena selaras dengan kebijakan untuk menyelesaikan persoalan asap akibat kebakaran lahan.

”Pemerintah pusat saya yakin setuju dengan hal ini. Tergantung kepiawaian mengajukan ke pusat. Bantuan bisa dialokasikan melalui hibah di APBN,” katanya.

Dia melanjutkan, bantuan mobil damkar itu nantinya bisa ditempatkan di ibu kota kecamatan. Apabila terjadi kebakaran, maka penanganan bisa lebih cepat dan maksimal. ”Petugas damkar bisa berkantor di posko penanggulangan bencana di setiap kecamatan,” katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan sebelumnya telah mengoordinasikan terkait suhu tinggi yang akhir-akhir ini terjadi di beberapa daerah. Hal tersebut karena berakhirnya fenomena La Nina yang terjadi selama tiga tahun berturut-turut dan membawa cuaca lebih basah. Sebagai gantinya, El Nino akan membawa suhu menjadi tinggi sehingga membuat cuaca menjadi lebih kering.



Pos terkait