Setiap Hari Ada Saja Kendaraan Yang Terguling

Jalan Lintas Kecamatan di Lamandau Rusak Parah

Jalan rusak parah lamandau
RUSAK PARAH: jalan penghubung antar desa dan kecamatan di wilayah Bulik, Menthobi Raya, Bulik Timur, dan Belantikan Raya rusak parah. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

NANGA BULIK– Curah hujan yang kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir kembali merusak jalan penghubung antar desa dan kecamatan di wilayah Bulik, Menthobi Raya, Bulik Timur, dan Belantikan Raya. Perjalanan warga dari empat kecamatan ini menjadi terkendala akibat kerusakan parah di jalan poros tersebut.

Kerusakan akses jalan ini mengakibatkan kemacetan hingga beberapa kilometer yang tersebar di beberapa titik. Setidaknya setiap kendaraan akan terhenti 2-5 jam di lokasi kerusakan. Karena untuk bisa melintas, butuh perjuangan berat. Hampir setiap hari selalu ada mobil yang terguling.

“Yang paling banyak tertancap, macet di tengah jalan, tidak bisa jalan karena terpendam lumpur. Jadi harus dibantu ditarik mobil lain atau alat berat,” ungkap Nurdin salah satu sopir truk sawit.

Kendaraan yang melintasi jalan tersebut memang beragam. Mulai dari kendaraan roda dua, mini bus, hingga truk angkutan buah dan tangki CPO. Mobil dengan muatan melebihi kapasitas jalan ditengarai jadi penyebab makin rusaknya jalan utama itu.

Informasi dihimpun dari Bulik ke Perigi terdapat satu titik jalan rusak, Perigi ke Melata, cukup banyak titik yang rusak namun masih bisa dilewati. Kemudian dari Perigi ke Beruta kerusakan jalan semakin parah. Begitu pula dengan jalur dari Beruta hingga Desa Bukit Jaya juga mengalami kerusakan parah.

Baca Juga :  Pemuda Asal NTT Diamankan Warga Baru

“Saya dari Desa Bukit Jaya mau ke Nanga Bulik. Ini sudah setengah hari di jalan belum juga tembus. Baru jam 15.00 WIB tadi ada alat berat perusahaan yang memperbaiki jalan,” ungkap Era, salah satu pengguna jalan.

Sementara itu Wakil Bupati Lamandau, Riko Porwanto mengungkapkan bahwa kerusakan jalan ini akibat intensitas hujan yang tinggi dan dilewati kendaraan bertonase besar. Sehingga meskipun sebelumnya telah diperbaiki dan ditimbun oleh pihak ketiga, jalan kembali mengalami kerusakan parah. “Perlu perencanaan dan kerjasama segenap dunia usaha untuk gotong royong dalam perbaikannya,” tegasnya. (mex/sla)

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *