Sulitnya Menertibkan Angkutan Berat Melintasi Jalanan Kota Sampit

Gencarkan Patroli, Petugas Dishub Kotim sampai Kejar-kejaran dengan Truk

penertiban truk masuk kota
PENERTIBAN: Petugas Dishub Kotim menghentikan sopir truk CPO yang melintas di Terowongan Nur Mentaya menuju Sampit, beberapa waktu lalu. (IST/RADAR SAMPIT)

Melarang total angkutan berat melintasi jalan Kota Sampit ibarat menegakkan benang basah. Gencarnya penertiban yang sering dilakukan, belum juga mempan membuat raksasa jalanan itu tak lagi lalu lalang di jalanan kota.

HENY-radarsampit.com, Sampit

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kotim tak henti-hentinya memberikan teguran kepada sopir angkutan berat yang masih bandel melintasi jalur Kota Sampit.

Angkutan berat, seperti truk pengangkut buah tandan segar sawit, pupuk, semen, aspal, kernel yang dilarang keras melewati jalanan kota, masih sering ditemukan melenggang. Padahal, Dishub Kotim telah mengalihkan rute agar kendaraan itu melewati jalur lingkar selatan dan lingkar utara.

Jajaran pegawai Dishub Kotim pertengahan Ramadan lalu kembali melakukan upaya penertiban dengan mengawasi empat titik jalur. Di antaranya, Bundaran Balanga Jalan Jenderal Sudirman, Bundaran KB Jalan HM Arsyad, Bundaran Samekto Jalan Tjilik Riwut, dan perempatan Jalan Kapten Mulyono-Pelita.

Setiap titik ada 3-4 pegawai Dishub yang mengawasi pergerakan sopir bandel melewati jalan Kota Sampit. Penjagaan dilakukan dari pukul 14.00-22.00 WIB. Kemudian, enam hari berikutnya, pengawasan diubah menjadi pukul 20.00-02.00 WIB.

Baca Juga :  Bantah Beli Rumah Pakai Uang Korupsi

”Dari hasil penjagaan dan pengawasan yang dilakukan Dishub selama sepuluh hari ada perubahan. Sopir kendaraan angkutan berat sudah berkurang melewati jalan dalam Kota Sampit. Tetapi, setelah tidak ada penjagaan, mereka kembali lewat jalan dalam Kota Sampit,” kata Suparmadi, Kepala Dishub Kotim melalui Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Multimoda Dishub Kotim Agus Sunoto, Kamis (4/5).

Aksi kejar-kejaran antara petugas Dishub dan sopir juga beberapa kali terjadi, karena ulah sopir yang menghindar dilakukan penertiban. ”Petugas dengan sopir kendaraan angkutan ini seperti kucing-kucingan. Sampai ada sopir yang kami kejar, karena berusaha menghindar dari penertiban,” katanya.

”Ada sopir yang orangnya itu-itu saja. Ada juga sopir yang baru tahu. Kebanyakan yang melewati jalur dalam kota itu angkutan kendaraan muatan kernel, buah sawit, dan pupuk. Ada yang arahnya ke Jalan Tjilik Riwut, seperti pupuk dan buah sawit, biasanya diantar ke perusahaan. Ada yang arahnya ke Pelabuhan Bagendang menggunakan fuso,” tambahnya.



Pos terkait