Terowongan Nur Mentaya Mulai Kumuh, Bupati Kotim Perintahkan Bangunan Pedagang segera Ditertibkan

terowongan nur mentaya
KUMUH: Bangunan pedagang yang didirikan di atas drainase. Jalur Terowongan Nur Mentaya nampak kumuh ketika siang hari, Selasa (4/4). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Jalur Terowongan Nur Mentaya dinilai mulai kumuh. Pasalnya, banyak pedagang yang sembarangan mendirikan bangunan di jalur pinggir kawasan tersebut. Bahkan, ada yang dibangun di atas drainase. Bangunan kayu itu akan terus bertambah jika pemerintah tak segera menata dan menertibkan.

Bupati Kotim Halikinnor langsung merespons kritikan publik itu dengan memerintahkan Camat Baamang, Dishub Kotim, Satpol PP, dan SOPD terkait mendata pedagang di sepanjang Terowongan Nur Mentaya.

Bacaan Lainnya

”Saya minta itu segera dilakukan pembenahan dan penertiban, karena kalau siang tutup, kita lewat saja terlihat kumuh. Bangunannya jelek sekali, hanya ditutupi terpal. Ini bisa merusak pemandangan,” katanya, Senin (3/4) lalu.

Halikinnor menginstruksikan SOPD terkait segera menggelar pertemuan membahas penataan pedagang kaki lima di sepanjang jalur Terowongan Nur Mentaya. ”Jangan membangun lapak dagang di atas drainase. Jangan biarkan pelanggaran itu terus dibiarkan,” tegasnya.

Baca Juga :  14 Kecamatan di Agam Terdampak Hujan Abu-Batu usai Gunung Marapi Erupsi

Apabila terus dibiarkan, kata Halikinnor, akan semakin banyak pedagang yang membangun lapak, sehingga pemerintah akan lebih repot menertibkan. Apabila memang diperlukan, bisa dialokasikan anggaran untuk menyediakan lapak yang seragam agar terlihat bagus.

”Ini tolong menjadi perhatian agar segera ditangani, karena kami ingin ini (Terowongan Nur Mentaya) menjadi salah satu destinasi wisata Kotim,” ujar Halikinnor.

Terpisah, Camat Baamang Sufiansyah mengatakan, pihaknya telah menyurati Lurah Baamang Barat, Baamang Hulu, dan Baamang Tengah. Selain itu, telah melakukan pendataan pemilik tanah di sepanjang Terowongan Nur Mentaya.

”Sebelum saya menjabat, Camat Baamang sebelumnya sudah menyurati lurah dan sudah melakukan pendataan pemilik tanah agar lebih akurat. Tetapi, masih ada sebagian pemilik bangunan yang belum bisa dikontak karena tidak tinggal di Kotim,” katanya, Selasa (4/4).

Berdasarkan hasil pendataan, jumlah pedagang di sepanjang Terowongan Nur Menaya sebanyak 135 pedagang. ”Hasil rapat 31 Januari 2023 di Kecamatan Baamang, sebelum saya menjabat sudah didata jumlah pedagang sebanyak 135 pedagang. Saat ini kami masih melanjutkan pendataan pemilik tanah yang masih berjalan,” ujarnya. (hgn/ign)



Pos terkait