Tiga Kali Diseret Buaya Masuk Sungai, Korban Selamat gara-gara Ini

LOKASI-SERANGAN-BUAYA
RAWAN SERANGAN: Lokasi serangan buaya di Desa Bagendang Tengah yang nyaris menewaskan warga setempat, Senin (23/5). (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Buaya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menunjukkan keganasannya. Srimahwiyah (42), warga Desa Bagendang Tengah, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, nyaris tewas dimangsa. Nyawanya selamat setelah memberontak hebat hingga predator tersebut melepaskannya.

”Saya sempat tiga kali dibawa tenggelam. Saat muncul ke permukaan, saya berteriak. Saya bersyukur bisa selamat,” kata Srimahwiyah, Senin (23/5).

Bacaan Lainnya

Perempuan yang akrab disapa Sri ini menuturkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu dia sedang mengambil air wudu di sungai untuk salat subuh.

Dia sempat melihat benda mengambang, tidak jauh dari tempatnya berwudhu. Sri tak menyadari, benda yang dikiranya batang pohon yang mengambang itu ternyata seekor buaya.

Tanpa diduga, buaya menerkam kaki kirinya. Satwa ganas itu langsung menariknya ke dalam sungai. Dia merasa sedikitnya tiga kali buaya yang panjangnya diperkirakan sekitar tiga meter itu menyeretnya ke dalam sungai.

Saat dia berteriak, beberapa warga datang ke lokasi, namun tidak bisa berbuat banyak karena tubuhnya dibawa ke dalam sungai. Sri yang terus berusaha berontak, akhirnya berhasil membuat buaya melepaskan gigitannya.

Baca Juga :  Buaya Sering Muncul di Sungai Mentaya, Begini Respons Warga

Sri langsung ditolong warga dan dilarikan ke puskesmas setempat. Dia kemudian dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan penanganan intensif terhadap luka di kaki kiri akibat gigitan buaya tersebut.

”Kaki saya masih sakit. Mudah-mudahan tidak ada masalah. Mudahan segera sembuh,” kata Sri usai menjalani pemeriksaan rontgen di rumah sakit.

Kepala Desa Bagendang Tengah Untung Sukardi mengatakan, serangan buaya terhadap manusia merupakan yang pertama kali terjadi di desanya. Kejadian ini kontan membuat warga setempat menjadi takut dan waswas.

”Saat kejadian ada orang disambar buaya, warga tidak kaget. Setelah kejadian itu terjadi di desa kami, kini warga menjadi waswas. Makanya kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan,” kata Untung.

Dia menuturkan, Sungai Sampit yang melintasi desa mereka dan bermuara di Sungai Mentaya, memang terdapat populasi buaya. Warga pernah melihat buaya muncul di perairan seberang permukiman warga, namun tidak mengira buaya akan menyerang manusia.



Pos terkait