Toko Ritel Belum Gabung Aprindo, Warga Lamandau Belum Bisa Nikmati Minyak Goreng Murah

Toko Ritel Belum Gabung Aprindo Warga Lamandau Belum Bisa Nikmati Minyak Goreng Murah
KURANGI UKURAN: Salah satu penjual gorengan di Kota Nanga Buli, Kabupaten Lamandau terpaksa mengurangi ukuran jualannya untuk menutupi kenaikan harga minyak. Mereka iri dengan warga Kobar yang mulai bisa membeli minyak goreng murah di ritel modern anggota Aprindo. (RIA MEKAR/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK – Harapan masyarakat Kabupaten Lamandau untuk mendapatkan minyak goreng kemasan dengan harga murah Rp 14 ribu per liter tampaknya tak akan bisa terealisasi dengan cepat. Pasalnya penjualan minyak goreng satu harga tersebut baru diberlakukan pada toko ritel yang masuk dalam anggota Aprindo.

Ritel modern yaitu toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk minimarket, supermarket, departemen store, hypermarket, ataupun grosir yang dibentuk perkulakan.

Sebenarnya di Lamandau sudah ada beberapa toko ritel modern seperti mini market, namun semuanya ternyata belum menjadi anggota Aprindo. “Berdasarkan laporan dari instansi terkait, di tempat kita ada toko ritel seperti Borneomart, Megamart, dan Almunamart. Tapi mereka belum tergabung dalam Aprindo,” ungkap Bupati Lamandau H Hendra Lesmana.

Akan tetapi, lanjutnya, mereka sudah melaporkan ke pemasok atau gudang mengenai ketersediaan minyak dengan harga Rp 14.000 per liter namun masih menunggu tanggapan dari pemasok dan gudang dari Pangkalan Bun.

Untuk itu, lanjutnya, hari Senin besok (hari ini) pihaknya akan mengevaluasi kembali sekaligus menyurati sejumlah toko ritel tersebut tentang instruksi presiden.

Baca Juga :  Tak Bisa Pakai APBD, Ini Upaya Bupati Kotim Bangun Jembatan Rusak

Terpisah sejumlah pedagang gorengan mengaku sudah kewalahan dengan tingginya harga minyak goreng di pasaran. Mereka sangat iri dengan kabupaten tetangga yang sudah bisa menikmati minyak goreng dengan harga murah.

“Mau menaikkan harga gorengan takut tidak laku. Terpaksa mengecilkan ukuran. Kami harap pemerintah bisa mengadakan pasar murah di Lamandau, supaya kami juga kecipratan minyak goreng harga murah,” harap Marno, salah satu pedagang gorengan di Kota Nanga Bulik. (mex/sla)



Pos terkait