Tokoh Masyarakat Pangkalan Bun Dukung Food Estate dan Cegah Karhutla

Juga Antisipasi Paham Radikal, Terorisme, dan Intoleran

tokoh masyarakat kobar
AJAKAN: Tokoh masyarakat Kotawaringin Barat, Pangkalan Bun, H Musa ajakan kepada masyarakat kaitannya dalam masalah radikalisme, terorisme dan mendukung penanganan Covid - 19, Food Estate dan Karhutla di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, khususnya Kobar, Kamis (15/7).

PANGKALAN BUN – Di Tengah penyebaran pandemi Covid-19, masyarakat diajak untuk mendukung penanganan virus korona yang kini terus diupayakan pemerintah. Yakni dengan mengikuti anjuran pemerintah menerapkan protokol kesehatan secara benar, optimal, dan berkelanjutan sehingga bisa sesegera mungkin menekan laju dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Tidak hanya itu, seluruh pihak juga diminta untuk mengantisipasi paham-paham radikalisme, terorisme dan intoleransi. Hal itu lantaran  bertolak belakang dengan asas kebhinekaan dan rasa gotong royong yang selalu diutamakan masyarakat. Termasuk bertentangan dengan norma sosial, hukum, dan agama.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Di sisi lain, masyarakat luas juga diharapkan dan tekankan agar melakukan pencegahan dan antisipasi kebakaran hutan dan lahan. Sehingga, tragedi beberapa tahun silam tidak terulang lagi, yakni bencana kabut asap yang merugikan jutaan masyarakat. Sebaliknya, masyarakat diminta mendukung  program pemerintah food estate sehingga, Kalteng nantinya menjadi lumbung pangan nasional.

Baca Juga :  Petani Lamandau Diajarkan Olah Sawah di Lahan Gambut

Penekanan itu disampaikan tokoh masyarakat Kotawaringin Barat, Pangkalan Bun, H Musa  kepada warga, kaitannya dalam masalah radikalisme, terorisme dan mendukung penanganan  Covid – 19, Food Estate dan Karhutla di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, khususnya Kobar, Kamis (15/7).

H Musa menekankan seluruh pihak harus bahu membahu mengantisipasi paham radikal, terorisme, dan intoleran. Serta, dalam mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme dalam kehidupan sosial bermasyarakat Pangkalan Bun, maupun Kalimantan Tengah.

“Semua harus komitmen melakukan hal itu,  terus melakukan komunikasi untuk menyamakan persepsi mencegah berkembangnya paham radikalisme dan memerangi aksi terorisme,” sebutnya.

Dia menjelaskan, komunikasi mengenai paham radikal dan terorisme dilakukan secara rutin, sehingga bisa lebih banyak lagi para pihak yang bisa berpartisipasi membantu memerangi terorisme yang dapat mengakibatkan keresahan dalam masyarakat, menimbulkan korban jiwa dan harta benda orang-orang yang tidak berdosa.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *