Tradisi Bersih-Bersih Kampung Jelang Ramadan di Komplek Ini Masih Lestari

Tradisi Bersih-Bersih Kampung Jelang Ramadan
KERJASAMA: Warga Jalan Anggur II beristirahat setelah melakukan gotong royong, kemarin sore (11/4).(TONO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Bersih-bersih di komplek perumahan dilakukan warga RT 38 Kelurahan Mentawa Baru Hilir di Jalan Anggur II, kemarin sore. Aksi gotong royong ini dilaksanakan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Menggunakan cangkul dan parang warga secara bersama-sama membersihkan parit yang berada di depan perumahan. Parit yang mulai mendangkal dan dipenuhi endapan lumpur itu dikeruk menggunakan cangkul. Rumput yang mulai meninggi ditepi jalan juga ikut dibersihkan.

Bacaan Lainnya

Ketua RT 38 Kelurahan Mentawa Baru Hilir Nanang Suriansyah mengatakan,  Ramadan merupakan bulan yang ditunggu umat muslim. Untuk menyambutnya, warga memilih untuk melaksanakan gotong royong. Harapannya dengan lingkungan yang bersih warga bisa terhindar dari ancaman penyakit dan menjalankan ibadah puasa dengan nyaman.

“Apa yang kami lakukan hari ini hanya bagian kecil saja, semuanya kembali ke lingkungan rumah masing-masing,” ucap Nanang.

Baca Juga :  Korban Kebakaran di Sampit Terima Berbagai Bantuan Ini dari Dinsos

Nanang menambahkan gotong royong ini juga bertujuan mencegah banjir yang kerap melanda wilayahnya. Terlebih saat intensitas hujan tinggi. Dengan dibersihkannya parit aliran air bisa menjadi lancar.

“Usulan perbaikan drainase di wilayah ini sudah kita ajukan saat musrenbang. Mudah-mudahan bisa diakomodir,” kata Nanang.

Sebelumnya, saat pemilihan Ketua RT 38 Kelurahan Mentawa Baru Hilir akhir tahun 2020, Camat Mentawa Baru Ketapang Sutimin mengatakan banjir yang melanda sebagian kawasan Jalan HM Arsyad dan Suprapto Selatan disebabkan drainase di Jalan Pelita dan HM Arsyad terjadi pendangkalan. Ditambah Sungai Mentawa yang mengarah ke Pasar Sejumput juga terjadi pendangkalan. Akibatnya saat intensitas hujan tinggi dan bersamaan air sungai pasang, aliran air menjadi terhambat. Efeknya sebagian rumah warga yang berada diposisi lebih rendah dari jalan terendam air. (ton)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *