TRAGIS!!! Tak Tahan Nyeri, Kebiri ”Burung” Sendiri

Tewas sebelum Dilarikan ke Puskesmas

potong burung
Ilustrasi. (Muhammad Faisal/Radar Sampit)

SAMPIT – Rasa nyeri tak tertahankan yang dialami Hardiansyah alias Ancah (38) pada bagian kemaluannya, membuatnya depresi. Warga Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), ini akhirnya

nekat mengakhiri hidupnya dengan cara mengebiri kemaluannya sendiri hingga tewas berlumur darah.

Bacaan Lainnya

Kapolsek Cempaga Hulu Iptu Taufik Hidayat mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 74, Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Rabu (14/7). Korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara memotong kelenjar testisnya menggunakan pisau. Peristiwa itu menggegerkan warga sekitar kejadian.

”Korban mengakhiri hidupnya karena depresi lantaran menahan sakit. Diduga dia mengalami sakit hernia atau pembengkakan pada pada bagian kemaluannya,” ucap Taufik.

Dia menuturkan, kejadian bermula ketika Ancah meminta saudaranya, Herlina, membuatkan teh untuknya. Setelah teh dibuat, Herlina lalu menyuruh suaminya, Hadi, mengantarkan teh tersebut ke kamar korban di lantai dua.

Baca Juga :  Asmara Kandas, Pemuda Coba Bunuh Diri

Saat masuk kamar, Hadi kaget lantaran darah berceceran di lantai. Ketika diperiksa, darah tersebut ternyata berasal dari area kemaluan korban yang sudah terpotong.

Hadi langsung berteriak meminta tolong hingga warga berdatangan. Saat itu korban masih dalam keadaan hidup. Dia sempat mengatakan, tak tahan menahan rasa sakit pada bagian testisnya.

Warga langsung berupaya mencari bantuan untuk melarikan korban ke puskesmas terdekat untuk menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi, belum sempat dievakuasi, korban mengembuskan napas terakhirnya. Kejadian itu lalu dilaporkan ke aparat kepolisian.

”Saat dilakukan pemeriksaan, tidak ada tanda kekerasan di bagian tubuh korban. Hanya ada bekas sayatan pada bagian testis. Kami menduga, korban depresi atas penyakit yang dideritanya,” ujar Taufik. (sir/ign)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *