Rekaman video orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mengenakan alat pelindung diri (APD), viral di Kota Pangkalan Bun. Diduga ODGJ tersebut memperoleh APD akibat keteledoran pihak yang membuangnya sembarangan.
KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun
Pria berperawakan pendek yang setiap harinya tidak pernah mengenakan baju ini sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar warga Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat. Dia diketahui mengalami gangguan jiwa dan setiap hari berkeliling keluar masuk kampung.
ODGJ yang kerap dipanggil Ijib ini sering meminta makan dan rokok kepada pedagang maupun masyarakat. Keberadaannya sudah tidak aneh bagi warga.
Akan tetapi, kali ini ulah Ijib membuat warga geleng-geleng kepala. Kamis (8/7) lalu, dia dengan santainya melintas di perkampungan dan jalan protokol, serta di Pasar Indra Sari Pangkalan Bun dengan pakaian yang membuat bulu kuduk bergidik.
Belum diketahui dari mana Ijib memperoleh alat pelindung diri (APD) yang sering digunakan tenaga kesehatan untuk melindungi diri dari Covid-19 tersebut.
Awalnya warga yang melihat tertawa dan menjadi bahan guyonan. Aksinya direkam dan jadi viral. Belum ada yang menyadari pakaian tersebut sebenarnya dapat membahayakan mereka.
Ulah Ijib mengenakan APD itu tersebar luas dan membuat Satgas Covid-19 Kecamatan Arut Selatan berupaya mencari keberadaan pria yang diketahui merupakan warga di Natai Pelingkau, Kelurahan Baru ini.
”Saat mengetahui bahwa pakaian yang dikenakan merupakan APD untuk penanganan Covid-19, saya langsung mencari tahu keberadaan Ijib,” kata salah seorang anggota PMI Kobar Indra Alfian, Jumat (9/7).
Bahkan, warga ikut mencari tahu keberadaan Ijib. Saat ditemukan, Ijib terlihat terduduk lemas di halaman pertokoan yang tutup di Jalan Pangeran Antasari Pangkalan Bun. APD yang sebelumnya dipakainya, diletakkan di sampingnya.
Indra Alfian langsung menyambangi Ijib dan mengamankan APD tersebut. Agar aman dari infeksi Covid-19, dia mengenakan masker dan sarung tangan.
”APD itu kemudian kami bakar di tempat yang aman. Namun, kami masih bingung dari mana ia mendapatkan APD tersebut. Ini keteledoran membuang sembarangan APD,” tegasnya.
