Wabup Kotim Minta CJH Tak Malu Bertanya

pembukaan manasik haji kotim
MANASIK: Kemenag Kotim mengadakan kegiatan manasik haji. Acara tersebut secara simbolis dibuka Wakil Bupati Kotim Irawati di kompleks Islamic Center Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (11/5). (YUNI PRATIWI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Sebanyak 184 orang calon jemaah haji Kabupaten Kotawaringin Timur mengikuti manasik haji. Kegiatan dilaksanakan Kementerian Agama Kotim itu digelar di aula Komplek Islamic Center Jalan Jenderal Sudirman, Sampit, Kamis (11/5).

Dari 184 calon jemaah haji, terdiri dari 84 jemaah laki-laki dan 100 jemaah perempuan. Jamaah tertua tahun ini berusia 93 tahun atas nama Nasuri, warga Pulau Hanaut. Sementara jemaah termuda adalah Jailani, berusia 22 tahun.

Bacaan Lainnya

Wakil Bupati Kotim Irawati saat membuka kegiatan itu mengucapkan selamat dan syukur kepada para jemaah calon haji atas kesempatannya untuk berangkat haji tahun ini.

”Jemaah calon haji tentunya bersyukur karena tidak semua muslim-muslimah bisa memperoleh kesempatan menjadi tamu Allah, memiliki kemampuan berangkat menunaikan ibadah haji,” kata Irawati.

Oleh karena itu, selain terus bersyukur, lanjutnya, sebaiknya calon jemaah haji juga mempersiapkan bekal sebaik-baiknya. Baik fisik, psikis, hingga pengetahuan seputar ibadah haji dan lainnya.

Baca Juga :  Pedagang Langgar Aturan di Kawasan Terowongan Nur Mentaya Didata

”Bimbingan manasik haji yang dilaksanakan Kemenag Kotim ini saya harap bisa dimanfaatkan para jemaah untuk menggali seluas-luasnya pengetahuan. Jika memang ada ganjalan atau sesuatu yang belum dipahami, silakan ditanyakan kepada para pembimbing,” ujarnya.

Irawati melanjutkan, jangan sampai karena malu bertanya, saat menunaikan ibadah haji justru banyak rukun haji yang terlewatkan, sehingga ibadah haji menjadi tidak sah. Sebab itu, apabila bimbingan manasik haji dirasa kurang, disarankan agar mencari tambahan pengetahuan, seperti melalui silaturahmi ke ustaz maupun ustazah yang paham tentang fikih, haji dan hakikat haji.

”Lebih baik lagi jika juga telah menunaikan haji, karena selain ilmu pengetahuan, jemaah calon haji juga bisa belajar dari pengalaman yang sudah menunaikan haji,” ujarnya.

Tak hanya bekal pengetahuan, calon jemaah haji juga harus mempersiapkan fisik agar senantiasa sehat dan bugar, karena ibadah haji adalah ibadah fisik. Jangan sampai jemaah gagal berangkat haji atau di tengah melaksanakan ibadah haji tiba-tiba jatuh sakit hanya karena kurang persiapan dalam menjaga kesehatan dan kebugaran.



Pos terkait