WADUH!!! Inflasi Sampit Tertinggi se-Indonesia

kepala bps kotim
Kepala BPS Kotim Eddy Surahman

SAMPIT, radarsampit.comKota Sampit tercatat menduduki urutan pertama inflasi tahunan (year on year) tertinggi se-Indonesia pada periode September 2022. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Eddy Surahman.

”September ini Kota Sampit masuk urutan pertama yang mengalami inflasi tahunan tertinggi di tingkat nasional. Dilihat dari inflasi bulanan, Sampit termasuk peringkat keempat tertinggi dari 12 kota IHK di Kalimantan dan peringkat ke-13 tertinggi dari 90 kota IHK di Indonesia,” kata Eddy, Senin (3/10).

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Eddy menuturkan, tingkat inflasi tahun kalender September 2022 sebesar 5,62 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 8,85 persen. Tingkat inflasi pada tahun kalender 2021 dan 2020 masing-masing sebesar 1,51 persen dan 0,89 persen.

Kemudian, tingkat inflasi tahun ke tahun untuk September 2021 terhadap September 2020 dan September 2020 terhadap September 2019 masing-masing sebesar 2,24 persen dan 1,87 persen. Berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan inflasi antarkota di Kalimantan pada September 2022, di Indonesia terjadi inflasi sebesar 1,17 persen. Dari 90 kota IHK, seluruh 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi.

Baca Juga :  Dendam Kesumat Mantir Adat

Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,87 persen dan terendah terjadi di Merauke sebesar 0,07 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,64 persen dan terendah terjadi di Timika sebesar 0,59 persen.

Kota Sampit menempati peringkat ke-13 kota inflasi dengan inflasi sebesar 1,43 persen. Pada September 2022, di Pulau Kalimantan terdapat 12 kota yang mengalami inflasi dan 0 kota yang mengalami deflasi.

Kota yang mengalami inflasi berdasarkan urutan tertinggi, yaitu Singkawang sebesar 1,66 persen, Pontianak 1,58 persen, Banjarmasin 1,56 persen, Sampit sebesar 1,43 persen, Sintang 1,37 persen, Tanjung Selor 1,32 persen,  Palangka Raya 1,05 persen, Tarakan 0,97 persen, Balikpapan 0,88 persen, Samarinda 0,83 persen, Kotabaru 0,73 persen, dan Tanjung 0,66 persen.



Pos terkait