Waduh…! Stok Vaksin Terancam Tak Cukup

Stok Vaksin Terancam Tak Cukup
Kegiatan vaksinasi yang terus digencarkan di Palangka Raya, dengan menyasar segala kalangan masyarakat, baru-baru tadi.(dok.yuhso/radarsampit)

PALANGKA RAYA – Vaksinasi terus digelar di Kalimantan Tengah (Kalteng), untuk mengejar target terbentuknya kekebalan komunitas (herd immunity) pada bulan Oktober nanti.

Hanya saja, baru-baru ini stok vaksin yang tercatat di Dinas Kesehatan Kalteng hanya tersisa 42 ribu vial, dna sebagian berada di kabupatan dan Kota Palangka Raya.Dari stok yang ada tersebut, telah mencadangkan sebagian untuk vaksinasi dosis dua yang sudah terjadwal.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

“Memang stok vaksin saat ini 42 ribu, hanya saja sebagiannya sudah disimpan untuk dosis dua. Oleh sebab itu, diharapkan distribusi vaksin dapat terus dilakukan agar pelaksanaan vaksinasi tidak terhambat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Suyuti Syamsul, Senin (19/7).

Ia menjelaskan,  jumlah,42 ribu vial ini dapat dikatakan cukup banyak. Namun jika dikaitkan dengan kebutuhan vaksinasi, maka jumlah vaksin untuk kebutuhan seluruh wilayah Kalteng masih harus diperhatikan lagi ketersediaannya.

Baca Juga :  Gencarkan Operasi Pasar Minyak Goreng

“Makanya diharapkan setiap minggu ada (distribusi), karena sebetulnya 42 ribu itu dengan kemampuan kita di seluruh Kalteng itu paling lama empat hari itu sudah habis,” ungkap Suyuti.

Menurutnya, ketersediaan stok vaksin ini juga berkaitan dengan antusiasme masyarakat umum yang sangat besar mengikuti kegiatan vaksinasi massal. Bahkan diakuinya, masyarakat yang mendaftar lebih banyak dari kuota yang disiapkan, sehingga membuat sebagian dari mereka tidak bisa mendapat vaksinasi.

Saat ini capaian vaksinasi Covid-19 masih terus bergerak, karena pemerintah mendorong capaian vaksinasi untuk semua tahapan terlaksanakan dengan maksimal. Terget penyelesaian vaksinasi pada bulan Oktober mendatang diharapkan terealisasi dengan skema percepatan tersebut.

“Vaksin yang ada langsung dibagikan, sehingga kabupaten dan kota bisa langsung mengggunakannya. Dengan ini diharapkan percepatan vaksinasi bisa lancar dan 70 persen penduduk selesai disuntik semua,” pungkas Suyuti. (sho/gus)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *