Ia menyebut keberadaan saluran PDAM dirumahnya tidak memungkinkan untuk kebutuhan minum dan memasak. Air PDAM hanya digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. “Kalau air PDAM belum berani, karena saya juga punya anak kecil yang menyusu botolan, apalagi untuk bahan pengolahan air bakunya menggunakan bahan kimia,” ungkapnya.
Warga lainnya Fatma menambahkan bahwa setelah terhentinya pasokan air bersih dari depo air isi ulang, mereka juga menggunakan air hujan untuk minum dan memasak. Karena dinilai lebih aman daripada menggunakan air PDAM.
Air hujan tersebut mereka tampung dalam ember-ember besar dan hal itu mampu untuk mencukupi kebutuhan air bersih mereka. “Kalau beli air mineral pabrikan ya lama-lama berat juga, makanya alternatifnya air hujan kita tampung,” tandasnya. (tyo/sla)