WASPADA!!! Kasus Laka Kerja pada Mata Cukup Tinggi

Penanganan dengan Tepat Hindari Risiko Cacat

seminar mata
PAPARAN: Dokter Spesialis Mata, Frisma Sagara Brilliyanto, MD saat menyampaikan paparan dalam seminar Kegawatdaruratan Pada Mata, Sabtu (13/8). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Kasus kecelakaan kerja pada mata di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) cukup tinggi. Untuk mengurangi risiko kecacatan penanganannya, perlu  dilakukan dengan tepat.

Dokter Spesialis Mata Frisma Sagara Brilliyanto MD mengatakan, penting untuk mengetahui penanganan awal kasus kecelakaan kerja pada mata.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

“Apakah perlu secepatnya dirujuk atau bisa ditunda. Ada kondisi tertentu yang justru semakin berisiko kalau langsung dirujuk. Misalnya pendarahan pada bola mata, kalau harus menempuh perjalanan jauh dan jalan rusak, sampai di Sampit ini pendarahan itu justru menjadi semakin parah,” ujar Frisma saat menjadi narasumber seminar kegawatdaruratan pada mata yang digelar di Sampit, Sabtu (14/8).

Seminar tersebut diikuti para dokter dan tenaga kesehatan, khususnya klinik yang ada di lokasi perusahaan perkebunan kelapa sawit. Selain Frisma, seminar ini juga menghadirkan rekannya yang juga dokter spesialis mata yaitu dr I Made Satya Widatama, Sp.M. Kegiatan diisi paparan dan diskusi, khususnya terkait penanganan awal kecelakaan kerja pada mata.

Baca Juga :  Warga Kalteng Ini Selamat dari Tusukan Maut berkat Tali Bra

Frisma menjelaskan, kasus kecelakaan kerja pada mata di Kotim cukup tinggi. Seperti di klinik yang ditanganinya, setiap hari berkisar 15 sampai 20 pasien mata yang datang berobat.

Sebagian dari kasus kecelakaan kerja pada mata yang terjadi di Kotim adalah pada sektor perkebunan kelapa sawit. Tingkat keparahannya bervariasi, namun tidak sedikit yang hampir mengalami kecacatan atau kebutaan, salah satunya lantaran dirujuk sudah dalam kondisi parah.

Beberapa kasus yang ditangani umumnya penderita merupakan pekerja pemanen sawit yang matanya tertusuk benda maupun terkena serbuk-serbuk saat mereka memanen kelapa sawit.

Dirinya menerangkan, untuk penanganan kecelakaan kerja mata akibat trauma fisik maupun trauma kimia, harus dilakukan secara tepat. Jika keliru, dikhawatirkan akan membuat kondisinya semakin parah sehingga menyulitkan untuk penanganan lebih lanjut.

“Seperti untuk trauma fisik tertembus, penanganannya harus segera dirujuk ke rumah sakit sehingga bisa ditangani lebih intensif untuk mencegah kecacatan atau kebutaan,” terangnya.



Pos terkait