Waspadai Perampok Demokrasi, Politik Uang Diprediksi Marak Lagi di Kotim

ilustrasi politik uang
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Pelaksanaan Pemilu 2024 diprediksi masih diwarnai derasnya politik uang. Tradisi buruk pemilu masih langgeng karena pelaku praktik lancung tersebut belum pernah disanksi tegas. Para perampok demokrasi disinyalir akan memainkan perannya secara masif demi memenangkan persaingan merebut suara rakyat.

”Salah satu persoalan Pemilu 2024 di luar persoalan teknis dari penyelenggaraan adalah masifnya politik uang. Ini jadi tantangan sendiri bagi wasit dalam pemilu, dalam hal ini Bawaslu,” kata  Bambang Nugroho, praktisi hukum di Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (5/2).

Bacaan Lainnya

Bambang menuturkan, pelaksanaan Pemilu 2019 lalu di Kotim nihil dalam memproses politik uang. Padahal, uang yang diguyur para kontestan pemilu di masyarakat sangat besar. Namun, para pelakunya lolos dari jerat hukum karena sulitnya pembuktian. Di sisi lain, pola pikir masyarakat terhadap politik uang sebagian besar juga masih sangat terbuka.

”Saya ingat persis, Pemilu 2019 politik uang masif dan luar biasa. Sayangnya, tidak ada satu pun perkara pemilu itu sampai ke meja pengadilan. Artinya, di sini perlu penguatan sumber daya manusia Bawaslu di semua tingkatan. Jadi, tahun 2024 nanti Bawaslu harus mampu memetakan apa saja yang menjadi ruang permainan politik uang tersebut,” ujar Bambang.

Baca Juga :  NAH LHO!!! Pedagang Sampit Ancam Ajukan Gugatan soal Retail Modern

Menurutnya, Bawaslu harus lebih berani dan tegas. Selain itu, memiliki siasat untuk bisa meredam maraknya politik uang. Apalagi sudah ada Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang menjadi wadah mengoordinasikan dan memproses temuan di lapangan ini. Sentra Gakumdu diisi unsur polisi, jaksa, dan pihak terkait.

”Kalau Bawaslu Kotim masih seperti dulu saja, ya kita akan menyaksikan kembali politik uang yang sadis dan sporadis. Bagi saya politik uang ini yang membuat pemilu menjadi tidak lagi berasaskan langsung, umum, bebas dan rahasia, serta jujur dan adil. Artinya, mereka yang punya uang sajalah yang akan memenangkan konstelasi sehingga wakil wakil rakyat kita bukan lagi wakil yang kredibel, berintegritas, dan berkapasitas,” tuturnya.



Pos terkait