PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Parkir kendaraan roda dua dan roda empat di depan sejumlah sekolah favorit di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dikeluhkan oleh pengguna jalan karena menjadi penyebab kemacetan.
Kendaraan-kendaraan roda empat dan roda dua sering parkir memakan badan jalan, sehingga terjadi penyempitan jalan dan arus lalu lintas menjadi tersendat. Hal itu diperparah adanya kendaraan yang berhenti di badan jalan saat putra putrinya masuk mobil.
Kondisi kemacetan akibat parkir kendaraan orang tua wali murid yang mengantar dan menjemput putra-putrinya di beberapa sekolah tersebut sudah berlangsung lama.
Salah seorang warga Pangkalan Bun, Hendra Cipta, mengungkapkan, titik kemacetan akibat antar jemput siswa terjadi di Jalan Pangeran Diponegoro atau di SMPN 1 Arsel, SMP Negeri 2 Jalan Pasanah, SMA Negeri 2, dan SDN Sidorejo 1.
“Jam 06.00 pagi dan jam 13.00 WIB atau jam sepulang sekolah, terutama di Jalan Diponegoro yang notabene dekat dengan Mapolres Kobar,” ujarnya, Senin (26/8/2024).
Ia berharap, pada jam tersebut ada anggota satlantas turut membantu kelancaran arus lalulintas, terutama di SMPN 1 Arsel yang berada di jalan utama dan padat lalulintas, sehingga potensi kecelakaan saat diminimalisir.
Selain itu, sekolah-sekolah yang mempunyai securiti diharapkan turut membantu pengaturan lalu lintas serta membantu siswa siswi yang menyeberang jalan di saat berangkat sekolah maupun pulang sekolah.
“Tapi tidak semua sekolah memiliki securiti, menjadi harapan ada petugas satlantas yang membantu kelancaran lalu lintas di titik kemacetan tersebut, atau pihak sekolah dapat berkoordinasi untuk meminta bantuan pengaturan lalin,” harap Hendra yang juga dosen di Fakultas Ekonomi Utama itu.
Warga lainnya, Nasrudin, mengatakan bahwa SMPN 1 Arsel berada di pertigaan lampu pengatur lalu lintas, sehingga kendaraan yang melaju dari arah Paku Negara maupun dari arah Mapolres Kobar berkecepatan tinggi.
Idealnya di jam-jam antar jemput memang ada petugas yang mengatur lalu lintas, agar arus lalu lintas dapat lancar dan para siswa siswi yang keluar dari sekolah juga aman.
