Ketiga, adu domba dan fitnah. Akar dari perbuatan adu domba dan fitnah adalah kebencian. Adu domba dapat berupa rasa tidak senang melihat orang lain rukun, lalu menyebarkan fitnah untuk merusaknya. Keempat, bersumpah palsu. Dan kelima, memandang dengan syahwat.
”Jadi puasa itu bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga pengendalian diri. Jangan sampai pahala puasa rusak gara-gara lima perkara di atas,” ucap Syarifuddin. (yit)