SAMPIT, radarsampit.com – Pengurus Koperasi Cempaga Perkasa yang bermitra dengan PT Wana Yasa Kahuripan Indonesia (WYKI), anak perusahaan Makin Grup, membantah tudingan penggelapan dana milik IUPHKm Cempaga Perkasa yang berujung dilaporkannya pengurus Koperasi Cempaga Perkasa ke polsek setempat.
Pengurus Koperasi Cempaga Perkasa Hairul menegaskan, pihaknya tidak main-main dengan dana milik koperasi. Anggaran yang dituduhkan senilai ratusan juta rupiah tersebut bukan milik IUPHKm Cempaga Perkasa, tetapi milik koperasi.
”Jadi, tuduhan adanya penggelapan dana itu tidak benar. Kami sudah klarifikasi langsung terkait pelaporan kami kepada kepolisian,” kata Hairul.
Dalam persoalan tersebut, pihaknya telah dimediasi di tingkat Kecamatan Cempaga yang dihadiri pengurus koperasi serta penanggung jawab IUPHKm Cempaga Perkasa, Suparman dkk.
Hairul juga menegaskan, tidak ada lagi kewenangan pihak Suparman cs terhadap areal IUPHKm, apalagi areal itu sudah dicabut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
”Jadi, kalau mereka mau meributkan, silakan gugat KLHK yang sudah mencabut IUPHKm tersebut. Bukan justrtu melakukan hal yang aneh-aneh,” kata Hairul.
Menurut Hairul, pelaporan terhadap pihaknya ke polisi justru rancu. Pasalnya, pelapor tercatat bukan anggota Koperasi Cempaga Perkasa dan tidak paham persoalan yang dilaporkannya.
Sebelumnya, anggota Koperasi Cempaga Perkasa melaporkan pengurus Koperasi Cempaga Perkasa terkait dugaan dana koperasi sekitar Rp1,5 miliar yang dinilai tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh pengurus.
”Pengurus koperasi diduga kuat melakukan penggelapan sekitar Rp1,5 miliar. Dana ini merupakan hasil dari Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) yang diberikan PT WYKI kepada pengurus Koperasi Cempaga Perkasa dan kami minta ini diusut tuntas sampai kepada siapa pun yang terlibat di dalamnya,” kata Suparman, penanggung jawab IUPHKm Cempaga Perkasa. (ang/ign)
