Radarsampit.com – Tak ada nasib yang semulus jalan tol. Cobaan hidup pasti datang dari mana saja.
Termasuk yang dialami Jhon Dori kali ini. Nasibnya sangatlah buruk. Sampai-sampai rumah tangganya dengan Lady Sandi bubrah (bubar).
Ibaratnya mantan datang, suami ditendang. Itulah yang dilakukan Lady Sandi kepada suaminya. Selama ini John Dori hanya dijadikan pelampiasan.
Padahal cintanya pada sang istri benar-benar tulus. Namun apalah daya, hati sang istri bukan miliknya.
Istrinya masih menaruh rasa pada sang mantan pacar. Namanya Betrand. Dulu mereka berpisah karena LDR (long distance relationship). Bertrand bekerja di luar negeri.
Sementara Lady di sini, dioyak-oyak kon rabi (dikejar-kejar disuruh nikah).
Karena saat itu, hanya John Dori yang mau dengannya. Lady Sandi pun berpura-pura menerima pinangannya.
Maklum saja, karena umurnya waktu itu sudah menginjak kepala tiga. Lady juga lelah terus-terusan mendapat gunjingan perawan tua dari tetangga.
Seperti pernikahan pada umumnya, rumah tangganya berjalan normal. Lady dan John Dori juga sudah dikarunia satu orang anak.
Namun tetap saja, hati istrinya tak bisa digapai.
Ketika Betrand kembali, cinta lamanya datang lagi. Suami dilupakan, tanggung jawabnya juga dihindari.
Saat Betrand datang, Lady kembali menjalin hubungan. Padahal jelas-jelas sudah punya anak suami.
Tapi tetap saja ditrabas. Begitu pula dengan kekasih gelapnya itu, tak tahu malu.
Menjalin hubungan dengan istri orang. Parahnya lagi mereka blak-blakan menjalin kasih.
Tentu saja, John Dori sakit hati. Ibaratnya sudah memberikan hati, jiwa, dan harta benda. Ternyata cuma mau dikhianati.
“Ngertio mung dadi peliampasan ra bakal tak rabi (mengerti kalo jadi pelampian ga bakal dikawin),” jelas John Dori.
Tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan datang di akhir. Meski hatinya ajur (hancur).
Hidup terus berlanjut. John Dori pun memutuskan untuk bercerai. Kini keduanya masih menjalani sidang perceraian di Pengadilan Agama.
“Dari pada nyiksa diri. Njaluke cerai, yowis tak turuti (minta cerai, ya sudah kuturuti),” tandasnya. (kap/zal)
