PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) Palangka Raya menyatakan penolakan pada upaya provokasi yang merusak persatuan bangsa.
Kelompok tersebut mendukung penuh penyelenggara pemilu dan meminta semua pihak tak sembarangan menuduh penyelenggara curang.
Hal tersebut disampaikan dalam aksi yang digelar di Kantor Komisi pemilihan Umum (KPU) Kalteng, Sabtu (24/2/2024). Aparat kepolisian menjaga ketat aksi tersebut dari balik kawat berduri.
Koordinator aksi, Joni, mengatakan, pihaknya juga ikut berduka atas meninggalnya petugas pemilu di Palangka Raya dan Gunung Mas, yakni anggota KPPS TPS 062 Bukit Tunggal, Ahmad Zein, Ketua KPPS TPS 20 Panarung Fahrurozi, dan anggota KPPS TPS 01 Desa Tampelas Gunung Mas Jajai.
”Kami berduka. Kami mendukung dan membela petugas KPPS, PPS, PPK, dan seluruh penyelenggara pemilu yang selama ini telah berjuang untuk bangsa dan negara dalam Pemilu 2024,” tegasnya.
Menurutnya, petugas KPPS, PPS, PPK, dan seluruh penyelenggara pemilu jangan dituduh melakukan kecurangan, karena mereka merupakan pejuang demokrasi yang yang telah berkorban. Bahkan sampai nyawa untuk terselenggaranya Pemilu 2024.
”Mari kita tolak provokasi dan hoaks yang memecah belah. Ciptakan suasana aman dan damai di Bumi Tambun Bungai. Kami meminta KPU Kalteng agar selalu bekerja profesional dan jangan mau diintervensi pihak manapun,” ujarnya.
Ketua KPU Kalteng Sastriadi mengatakan, tahapan pemilu sejauh ini berjalan aman, meskipun dilakukan sejumlah pemungutan suara ulang (PSU). Pihaknya komitmen melaksanakan tugas sesuai aturan hukum.
Kabag Ops Polresta Palangka Raya Kompol Ganda B Napitupulu mengatakan, pihaknya mengerahkan belasan personel dalam pengamanan aksi. ”Semua aman terkendali. Hal yang disampaikan massa mengapresiasi kinerja KPPS dan KPU, serta penyelenggara Pemilu 2024,” katanya. (daq/ign)
