PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Suasana tenang dan tentram di bulan Ramadan di wilayah Kota Palangka Raya tercoreng oleh aksi puluhan remaja yang rata-rata masih berusia di bawah 17 tahun ini.
Mereka diketahui nyaris melakukan perkelahian massal (tawuran) di Jalan Temanggung Tilung 16, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Minggu (17/3/2024) dini hari pukul 01.30 WIB, ketika warga istirahat dengan tenang di rumah masing-masing.
Untungnya aksi tawuran itu tak berlangsung lama dan berhasil digagalkan Tim Patroli Perintis Presisi Reaksi Cepat (PPRC) Direktorat Samapta Polda Kalimantan Tengah (Kalteng).
Di lokasi petugas berhasil mengamankan beberapa benda berbahaya, seperti potongan standar motor, korek api dan sarung yang sudah dimodifikasi untuk jadi senjata tawuran. Selain itu beberapa unit ponsel dan rokok, maupun rokok elektrik.
“Kami mengamankan remaja dari tawuran yang melibatkan 20 remaja tersebut, dilakukan di Jalan Temanggung Tilung 16,kejadiannya dini hari,” ujar Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto melalui Dir Samapta Polda Kalteng, Kombes Pol Cahyo Widiarso.
Diungkapkannya, saat Tim PPRC tiba di lokasi, para remaja yang terlibat tawuran mencoba melarikan diri dengan kendaraan mereka. Bahkan salah satu dari remaja tersebut sampai menabrak anggota kepolisian.
“Jumlahnya puluhan dan tidak diketahui apa motif pencetus aksi tawuran itu. Saat penangkapan pun cukup menyita tenaga. Namun berkat kesigapan dari anggota tim PPRC, ke 20 remaja yang terlibat tawuran tersebut berhasil diamankan,” terang Cahyo.
Diugnkapkannya pula, awalnya petuga mendapat laporan dari warga bahwa ada sekumpulan remaja yang diduga akan melakukan aksi tawuran. Setelah menerima laporan tersebut, Tim PPRC yang dipimpin Iptu Eko Basuki, segera merespons dengan cepat dan sigap menuju lokasi di maksud. “Saya menekankan agar hal itu tidak terulang kembali,” tegas Cahyo.
Sementara itu, selaku perwira pengendali (padal) tim PPRC Iptu Eko Basuki menambahkan, dalam operasi ini 20 remaja yang berhasil diamankan dibawa ke Mako Dit Samapta untuk proses penindakan lebih lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku.
