SAMPIT, radarsampit.com – Pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Militan Nasional Bersatu Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) secara resmi dikukuhkan, Sabtu (20/1/2024). Dalam acara tersebut, Saifullah dikukuhkan sebagai Ketua DPD Militan Nasional Bersatu Kotim, Rusalina sebagai Bendahara, dan M. Arifin sebagai Sekretaris.
Ketua DPD Militan Nasional Bersatu Kotim Saifullah mengatakan, pengukuhan tersebut bertujuan mempersatukan warga Negara Indonesia, khususnya Kotim dan umumnya Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Untuk sama-sama kita mensucikan mendamaikan terutama Pemilihan 2024 baik itu presiden, wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota. Tujuannya untuk sama-sama kita saling bahu-membahu dan saling menghargai sesama kita,” ujar Saifullah.
Dikatakannya, pengukuhan DPD Militan Nasional Bersatu merupakan yang pertama di Kabupaten Kotim dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Yang terlibat di dalam Militan Nasional Bersatu, masyarakat dari manapun. Kami bersama-sama saling membangun, saling asah, saling kasih, saling menghargai, supaya ada kebersamaan apalagi menghadapi suasana pemilihan serentak nanti,” tuturnya.
Militan Nasional Bersatu ingin mengambil peran di tengah-tengah masyarakat untuk bisa menyatukan masyarakat agar tidak terpecah belah hanya karena perbedaan pendapat ataupun pilihan.
“Kita ingin menyatukan agar diantara kita tidak terpecah belah, tidak saling ejek, saling menghina dan sebagainya. Kuncinya adalah masyarakat. Kita jalani ini karena undang-undang yang memerintahkan untuk kita melaksanakan pemilihan. Mari kita perjuangkan bersama dengan pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah pusat. Intinya adalah kita cari kedamaian, cari ketenangan,” tuturnya.
Pengukuhan pengurus DPD Militan Nasional Bersatu ini digelar setiap lima tahun sekali, sama seperti organisasi lainnya. Untuk pengurusan DPD yang baru dikukuhkan ini adalah untuk periode 2024-2028.
Untuk kedepannya, karena ini merupakan pengurus DPD Militan Nasional Bersatu pertama di Kotim, pihaknya ingin menyampaikan kepada masyarakat, terutama di zaman serba digital ini agar tidak mudah melontarkan ujaran-ujaran yang tidak-tidak, seperti ujaran kebencian yang bisa menyulut perpecahan.
