Saling Tuding Langgar Aturan, Kadin Indonesia Pecah jadi Dua Kubu

kadin indonesia
Ketum Kadin Arsjad Rasjid menggelar konferensi pers bersama pengurus Kadin Daerah untuk merespons pelantikan Anindya Bakrie jadi ketum kadin hasil Munaslub di Jakarta, Minggu (15/9/2024). Dewan Pengurus Kadin Indonesia beranggapan munaslub yang digelar itu dinilai tidak sah karena melanggar AD/ART organisasi. FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

JAKARTA, radarsampit.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah menghadapi polemik di kursi kepemimpinan alias posisi ketua umum. Sabtu malam (15/9), Anindya Bakrie terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029 melalui hasil musyawarah nasional luar biasa (munaslub), di Hotel St Regist Jakarta.

Di sisi lain, di posisi ketua umum juga bertengger nama Arsjad Rasjid yang memiliki periode jabatan 2021-2026.

Arsjad menyatakan sikapnya untuk tetap berpegang teguh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Indonesia yang berlandaskan UU Nomor 1 Tahun 1987 dan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 2022, khususnya dalam memimpin Kadin Indonesia sebagai satu-satunya organisasi wadah bagi dunia usaha.

Arsjad menegaskan, penyelenggaraan Munaslub pada Sabtu lalu menyalahi AD/ART Kadin Indonesia.

”Hanya ada Satu Kadin Indonesia, yaitu Kadin Indonesia yang dasar penyelenggaraannya ditetapkan melalui Undang-Undang 1 Tahun 1987 tentang Kadin Indonesia dan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 2022. Oleh karena itu, segala bentuk aktivitas Kadin Indonesia, termasuk penyelenggaraan Munaslub harus tunduk dan taat kepada ketentuan UU dan mandat AD/ART,” ujar Arsjad di sesi konferensi pers di Jakarta, Minggu (15/9).

Baca Juga :  MUI Imbau Ponpes Tampung Anak-Anak Palestina

Arsjad menambahkan, dia dipercaya menjabat Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 juga melalui proses dan tata cara yang sah dan sesuai ketentuan UU dan aturan organisasi, yaitu dipilih secara aklamasi berdasarkan Keputusan bersama dalam Munas VIII Kadin Indonesia tertanggal 30 Juni 2021, di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, dari kubu Anindya Bakrie, Pimpinan Munaslub Kadin Indonesia Nurdin Halid mengatakan, ada sejumlah pelanggaran yang dilakukan Arsjad. Di antaranya, Nurdin menyinggung Pasal 14 dalam anggaran dasar Kadin Indonesia yang dilanggar Arsjad.

”Organisasi Kadin adalah organisasi independen, bukan organisasi pemerintah, dan bukan organisasi politik,” beber Nurdin.

Tudingan tersebut mengarah pada Arsjad yang memang sempat menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan salah satu calon presiden dan wakil presiden saat pemilu lalu.



Pos terkait