SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim tak melakukan pemetaan dan pemantauan terhadap pohon yang rawan tumbang di Kota Sampit. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Kotim meminta warga agar melapor apabila ada pohon tinggi dan lapuk yang rawan roboh.
”Pohon yang rawan roboh bisa diinfokan ke kami, nanti akan kami periksa ke lapangan,” kata Kaspulzen Heriyanto, Plt Kepala Dinas PUPRPRKP Kotim, Rabu (23/11).
Kaspulzen mengaku tidak melakukan pendataan dan tidak melakukan pemantauan secara rutin. ”Kami mempertimbangkan fungsi pohon sebagai penghijauan. Pemantauan memang tidak secara rutin. Pohon tinggi dan tua dan berpotensi roboh biasanya kami terima dari laporan masyarakat,” ujarnya.
Setiap laporan dari masyarakat, pihaknya berupaya menindaklanjuti dan menurunkan petugasnya untuk mengecek secara langsung. ”Apabila ada laporan dari masyarakat, kami upayakan mengecek. Biasanya ada enam pegawai teknis lapangan yang menanganinya, ditambah pengawas dan petugas yang mengangkut hasil tebangan sekitar tiga orang,” katanya.
Pohon tinggi, tua, dan lapuk rawan roboh. Terutama apabila terjadi hujan yang disertai angin kencang. Hal itu terjadi Jumat (18/11) lalu. Delapan pohon tercatat tumbang di lokasi yang berbeda saat angin kencang melanda Sampit.
Salah satunya di Jalan Yos Sudarso, kawasan Taman Kota Sampit. Pohon sengon setinggi sekitar 12 meter dengan diameter batang sekitar 50 cm, mendadak robuh menghalangi akses jalan masyarakat hingga mengenai kios bangunan kayu yang saat itu dalam kondisi tutup.
Juru parkir yang saat itu berada di lokasi menjadi korban luka pada lengan dan kakinya. Pohon roboh juga terjadi di Jalan Kenan Sandan, Jalan Iskandar, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Kopi Selatan Gang Delima 12, Jalan Caman, Jalan Manggis, Jalan Gatot Subroto. (hgn/ign)
